Gorontalo, mimoza.tv – Karena dianggap melampaui batas dan melanggar norma-norma adat Gorontalo, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie terancam akan dilaporkan ke pihak Kepolisian, terkait dugaan perbuatan tidak menyenangkan saat penyerahan surat pemberhentian Wianrni Monoarfa dari jabatannya sebagai Sekda Provinsi Gorontalo.
Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Gorontalo menilai penyerahan surat pemberhentian pada jam istirahat (tengah malam.red) merupakan perbuatan tidak menyenangkan. Menurut mereka, soal pergantian Sekda Provinsi Gorontalo itu, sudah biasa dalam tatanan birokrasi. Namun yang disayangkan, penyerahan surat pemberhentian di waktu jam istrahat malam.
“Mengapa tidak menunggu pagi saja, untuk diantar. Mengapa harus tengah malam?, dan ini sudah pelecehan bagi kami,” tegas penasehat KAHMI Gorontalo, Hamid Dude.
Dijelaskannya, padahal Winarni, dianugrahi Pulangga adat Titidito Lohunggio Hunggia dari masyarakat Gorontalo, harusnya jadi pertimbangan Gubernur Gorontalo, untuk menghormati adat. Sehingganya dengan penyerahan surat pemberhentian di jam istrahat tersebut, sudah melanggar rambu-rambu adat Gorontalo.
“Prof. Winarni itu dianugrahi adat Pulanga, sehingga jika diperlakukan seperti itu sudah melanggar rambu-rambu adat Gorontalo. Dan hal ini perlu menjadi perhatian lembaga adat Gorontalo,” lanjutnya.
Berangkat dari kondisi ini, maka KAHMI Gorontalo akan melaksanakan aksi besar-besaran untuk melakukan protes terhadap Gubenur Gorontalo, yang diduga melecehkan Prof. Winarni Monoarfa, yang juga Alumni HMI.
Disamping itu juga, KAHMI Gorontalo akan mempersoalkan sebanyak 92 eselon I yang diganti Rusli Habibie, yang juga dinilai telah merugikan uang negara. Disekolahkan, kemudian telah mengikuti Bimbingan Teknis, namun sayangnya baru seminggu bertugas langsung dicopot dari jabatan mereka. Dan ini menunjukan arogansi Rusli Habibie dalam pemerintahan NKRI.
Melalui tim Advokasi Nasional KAHMI, rencananya akan melaporkan Rusli Habibie ke pihak Kepolisian. “Ratusan Advokasi dari Alumni HMI di seluruh Indonesia, akan melaporkan perbuatan yang tidak menyenangkan ini,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua HMI Cabang Gorontalo Shaqti Qhalbuddin Jusuf menegaskan, akan mengarahkan seluruh kader HMI Gorontalo untuk melakukan aksi Bela Winarni. “Ini sudah bicara persoalan harga diri, dan bagi kami wajib untuk melawan,” kata Shaqti.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua KAHMI Wilayah Gorontalo Rustam Akili, menegaskan juga secara struktural KAHMI Gorontalo, akan melaporkan tindakan ini ke KAHMI Nasional. “Sekali lagi ini bukan persoalan KAHMI menginginkan Winarni sebagai Sekda Provinsi Gorontalo, namun etika penyerahan surat itu yang menjadi persoalan besar,” ungkap Rustam. (idj)
Foto : Istimewa