Gorontalo, mimoza.tv – Banyak yang bilang, pemuda selamanya adalah energy peradaban yang terus mengalir dalam darah rakyat. Setiap kali energy itu meledak, maka sejarah segera mencatat ragam peristiwa itu dan langit menjadi saksinya.
Lantas merefleksi Sumpah Pemuda ke 92 tahun di tengah pandemi Covid-19, bagaimana meninkatkan persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan solidaritas sosial dalam menghadapi musuh bersama yang bernama Corona? Berikut kata pemuda Gorontalo yang diwawancarai awak media ini.
Djafar Ahmad. Semangat Sumpah Pemuda dengan meningkatkan imun tubuh.
“Dimasa pandemi yang tak tau kapan ujungnya ini, penting untuk tetap semangat dalam menjalankan aktivitas, serta meningkatkan imun tubuh dengan cara hidup sehat dan tetap mentaati protokol kesehatan”.
Nurlaila Amuati. Tetap semangat dan taati protokol kesehatan.
Krisis pandemi Covid-19 tak boleh menyurutkan semangat generasi muda untuk terus berkarya. Momentum ini mari saling mengingatkan untuk mentaati protokol kesehatan sebagai upaya memutus rantai penyebaran corona.
Liliyana Hulopi. Semangati orang disekitar kita.
Virus Covid-19 jangan sampai membuat semangat generasi muda jadi melempem. Teruslah memberi semangat serta mengingatkan orang-orang tercinta disekitar kita, agar peduli dengan kesehatan, serta konsisten menjalankan protokol kesehatan.
Djufri Anunu. Anak muda jadi kunci untuk memutus mata rantai virus corona.
Saat berkerumun, pastikan kita sudah menerapkan 3M, yaitu mencuci tangan, menggunakan masker, serta menjaga jarak. Momentum ini anak muda Indonesia harus jadi kunci untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.
Bakri Siddik Ali. Kunci perayaan Hari Sumpah pemuda adalah 3M.
Meski saat ini belum ada vaksin yang bisa menyembuhkan orang terjangkit corona, namun melalui momentum perayaan Hari Sumpah Pemuda ini adalah menjadikan 3M sebagai vaksin yang mpuh untuk menangkal virus corona.