Gorontalo, mimoza.tv – Maraknya kembali aksi kriminal dengan menggunakan senjata tajam jenis panah wayer tak hanya membuat warga resah. Mereka bahkan mengecam dan mengutuk aksi tersebut.
Seperti penuturan Imran Mahmud. Warga yang berdomisili di kecamatan Sipatana ini kepada wartawan mimoza.tv mengaku geram dengan maraknya panah wayer tersebut.
“Kalau tidak di tindak tegas, nanti besok-besok kambuh lagi. Buktinya kejadian akhir-akhir tahun lalu, kini terjadi lagi,” kata Imran, diwawancarai Senin (10/2/2020).
Menurutnya, pelaku panah wayer harus diberikan sangsi yang setimpal.
“Ini kan sudah membahayakan jiwa orang banyak. Tidak boleh hanya pembinaan saja,” terang Imran.
Hal yang sama juga diungkapkan Yetty Tapulu. Warga Kelurahan Moodu ini meminta kepolisian untuk mengambil langkah yang tepat untuk masalah ini.
“Jangan karena pelaku rata-rata di bawah umur lantas Cuma di bina dan dipulangkan. Saya rasa tidak ada warga di Gorontalo ini yang mau nyawanya terancam oleh yang namanya panah wayer. Tanya oarang tua pelaku, kalau anaknya yang jadi korban panah wayer, kira-kira mau atau tidak?” tegas Yetty.
Wahyuni Kasim, warga Kelurahan Tanggidaa juga mengungkapkan hal yang sama. Kata karyawan di salah satu perusahaan swasta ini mengatakan, aksi panah wayer yang dilakukan oleh sekelompok anak anak milenial bukan lagi kenakalan remaja tetapi sudah menjadi kejahatan yang terencena dan masif.
“Oleh sebab itu pendekatan yang sebaiknya dilakukan adalah pendekatan hukum untuk memberikan efek jera terhadap pelaku meskipun mereka masih tergolong anak anak. Polisi sebaiknya menjerat mereka dengan pasal pasal yang berkaitan dengan pembunuhan berencana. Jika tidak demikian maka aksi panah wayar menjadi aksi tetor yang meluas yang setiap saat menghantui dan mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat Gorontalo,” pungkas Wahyuni.(luk)