Gorontalo, mimoza.tv – Gara-gara capek, Hendrawati Saliko, pegawai KPU Provinsi Gorontalo yang tengah mengandung mengalami keguguran.
Diwawancarai sejumlah wartawan, Hendrawati mengaku jika tanda-tanda kandungannya bakal bermasalah itu sudah dirasakannya sejak Sabtu (20/4). Dimana saat itu dirinya mengalami pendarahan sedikit saat mengikuti rapat bersama Bawaslu, terkait persiapan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kantor KPU Provinsi Gorontalo.
Keesokan harinya karena praktek dokter libur, ia pun memilih tetap melanjutkan aktifitasnya memonitor sejumlah kecamatan di Kabupaten Boalemo hingga tengah malam.
“Hari Minggu juga kan tidak ada dokter yang buka, jadi saya tetap melakukan aktifitas. Dan nanti pada hari Senin baru memeriksakannya ke dokter,” ujar Hendrawati saat diwawancarai.
Lanjut dia, dari hasil pemeriksaan itu dirinya mengaku, jika janin yang baru berusia sekitar 3 bulan itu mengalami Blighhted Ovum atau kantung kehamilan berisi embrio yang tidak berkembang. Dengan kondisi seperti itu janinnya pun dikeluarkan dengan cara kuretase.
“Dokter lalu memberikan saya surat rujukan ke rumah sakit, dan hari itu juga saya langsung di rawat,” ujar Hendrawati, saat diwawancarai di rumah sakit tempat dia dirawat, Jumat (26/4/2019).
Dirinya juga mengaku, dirinya mengalami kelelahan dikarenakan padatnya aktifitas sebagai penyelenggara pemilu. Bahkan sehari sebelum pemungutan suara, dirinya yang bertugas sebagai kasubag Teknis Dan Humas KPU Provinsi Gorontalo masih disibukkan dengan berbagai sosialisasi.
Kejadian yang menimpa Hendrawati, menambah daftar panjang korban penyelenggaraan pesta demokrasi di tanah air. Mulai dari yang jatuh pingsan, keguguran, hingga kematian. Pemangku kepentingan perlu mengkaji dan mengevaluasi penyelenggaraan Pemilu Serentak yang telah banyak menelan korban.(luk)