Gorontalo, mimoza.tv – Mata Rukiah Gunibala berkaca-kaca. Ibu rumah tangga yang tinggal di Dusun III, Desa Mamungaa Timur, kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango ini tak bisa menyembunyikan kesedihannya atas musibah yang dialaminya. Tak ada yang tersisa dari isi rumahnya setelah banjir dan longsor menerjang pada Senin (07/09/2020) lalu.
Kini Rukiah sekeluarga terpaksa mengungsi ke rumah keluarga terdekat yang tidak terkena bencana akibat rumahnya rusak parah.
“Kondisi rumah rusak parah. Beberapa bagian seperti dapur dan kamar rusak diterjang air serta material batu dan tanah. Sementara barang dan perabotan semuanya hanyut dan ada yang tertimbun,” tutur Rukiyah, Kamis (10/9/2020).
Saat banjir menerjang, imbuhnya, tidak ada satu barangpun yang bisa diselamatkan. Endapan material disertai batang kayu nyaris menimbun rumahnya.
“Airnya sangat deras. Sehingga sangat beresiko, dan kami memilih menyelamatkan diri dengan pakaian di badan,” ujar Rukiah.
Kisah pilu Rukiah itu tak jauh beda dengan Idun, warga lain yang terdampak bencana. Idun mengatakan bahwa dirinya hanya bisa pasrah saat banjir menerjang. Akibat banjir, yang tersisa dari rumahnya hanya atap dan sebagian dinding rumah saja.
“Saat kejadian saya tidak ada di rumah. Waktu itu masih di kebun. Saat kembali dari rumah, ketinggian air sampai di pinggang orang dewasa. Saya bergegas ke rumah dan menyelamatkan istri dan anak. Tidak ada barang yang bisa kami bawa untuk diselamatkan. Arusnya cukup deras. Belum lagi batang pohon serta bebatuan terdengar menghantam bangunan rumah,” kata Idun.
Sekitar dua jam kemudian setelah air surut, Idun mengaku kembali lagi untuk melihat keadaan rumahnya. Kata dia, sebagian besar rumanya porak-poranda diterjang air. Hanya tersisa atap rumah dan sebagian dinding. Seluruh barang dan perabotan hanyut dan ada yang tertimbun material. Yang lainnya seperti dapur dihantam batu dan batang pohon yang hanyut dari arah perbukitan.
Selama kejadian bencana alam banjir dan tanah longsor, musibah kali ini adalah yang terparah. Data yang dihimpun dari Posko Komando Bone Bolang mencatat, ada 10 rumah yang hanyut, 63 rusak berat, dan sebanyak 41 yang rusak ringan.
Banjir dan lumpur juga merendam 2 kantor desa, 2 Sekolah Dasar, serta 3 bangunan masjid. Adapun korban terdampak akibat musibah tersebut mencapai 2510 jiwa, dan terbanyak ada di Desa Mamungaa Timur yang berjumlah 917 jiwa.
Data lainnya menyebut, ada 2.103 jiwa yang mengungsi, dengan rincian 600 jiwa dari Desa Mopuya, 426 jowa dari Desa Mamungaa, dan sisanya 917 jiwa dari Desa Mamungaa Timur.(luk)