Gorontalo, mimoza.tv – Ketika menginjakkan kaki di Gorontalo atau ke Kota Gorontalo, orang pasti mengenal Jalan Andalas. Wajar. Sebagai salah satu jalan utama di Ibu Kota Provinsi Gorontalo, jalan yang berada diantara Kecamatan Sipatana dan Kecamatan Kota Tengah ini, menjadi urat nadi perkonomian Gorontalo dengan dengan keberadaan Terminal Antar Kota dan Provinsi, serta Pasar Andalas.
Meski hanya tersisa Pasar Andalas saja setelah terminal antar kota dan provinsi itu pindah di Kecamata Dungingi, lalu lintas di jalan dengan nama sebenarnya Jalan. Prof. DR. Jhon Aryo Katili ini tetaplah ramai.
Satu hal yang patut disayangkan, aktivitas lalu lintas di Jalan Andalas terbilang ramai itu tidak didukung dengan kondisi jalan.
Dari pandangan kasat mata, kondisi jalan tersebut bak camilan kacang halua. Ratusan lubang menghiasi jalan yang membentang dari simpang empat Jalan Pangeran Hidayat atau jalan dua susun (JDS) hingga bundaran simpang lima ini. Hitungan secara kasat mata, total ada 411 lubang yang sudah bertahun-tahun menghias Jalan Andalas.
Jalur yang paling parah dan banyak lubang adalah dari arah bundaran simpang lima, ke simpang empat JDS. Di jalur ini ada 257 lubang dengan berbagai ukuran, bentuk dan panjang. Sementara dari jalur kebalikannya, ada 154 lubang dengan ukuran dan bentuk yang bervariasi.
Dari arah jalan JDS, tengok saja lubang-lubang yang menyebar di depan salah satu dealer mobil truk. Bentuknya mulai dari yang besar, kecil, lebar, dan dalam. Kondisi yang sama juga bisa kita lihat di area seputar Kantor DPRD Kota Gorontalo.
Meski kondisi jalan ini banyak dan sudah lama dikeluhkan warga terutama pengguna jalan, namun hingga saat ini belum didapat informasi, kapan jalan ini akan diperbaiki.(luk)