Limboto, (3/10) – Satu korban tabrakan saat perayaan 1 Muharram pada Minggu pagi, dan mengalami kritis dinyatakan meninggal dunia pada Minggu malam, setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Aloe Saboe. Sementara 4 korban lainnya masih mendapatkan perawatan instensif.
Setelah beberapa jam mendapatkan perawatan secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Aloe Saboe, saryadin Umar (16), akhirnya dinyatakan meninggal, pada minggu malam, pukul 22.15.
Siswa kelas 2 SMK Negeri 2 Limboto ini tak tertolong, akibat mengalami luka cukup parah dibagian kepala.
Korban langsung dimakamkan senin siang, di Pemakaman Keluarga yang berada di Desa Tunggulo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo.
Tampak hadir dalam upacara pemakaman, Wakil Bupati Gorontalo Fadly Hasan, sejumlah petinggi Polda dan Polres Gorontalo, Dandim 1304 Gorontalo, Wadansat Radar, Danlanal, dan teman sekolah korban.
Pihak keluarga korban mengaku pasrah dengan kejadian ini, “kami menyerahkan semuanya ke pihak yang berwenang, terutama Kepolisian,” kata Harun Umar, paman korban.
Sementara pihak Kepolisian yang melalui Kabid Humas Polda gorontalo AKBP Mosyan Nimitch mengatakan, “hasil pemeriksaan pelaku dalam keadaan mengantuk, karena habis minum minuman keras, dan tidak dapat mengendalikan mobil, yang akhirnya menabrak rombongan peserta pawai, dan sejumlah kendaraan yang terparkir.”
Hingga kini,oknum Polisi berinisial F-T dan berpangkat brigadir ini masih di titipkan di sel tahanan Polres Gorontalo, untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Seperti diberitakan sebelumnya, mobil yang dikendarai oknum Polisi, pada minggu pagi menabrak rombongan pawai 1 Muharram di depan Masjid Agung Baitulrahman. dalam kejadian ini 5 orang menjadi korban, 4 diantaranya mengalami luka,dan 1 kritis, yang akhirnya meninggal dunia.