Gorontalo, mimoza.tv – Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, Idham Holik memberikan apresiasi kepada KPU Provinsi Gorontalo dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Gorontalo yang sukses menggelar kegiatan Sekolah Literasi Pemberitaan Penyelenggaraan Pemilu pada Minggu (06/11/2022).
Menurut Idham, kegiatan ini membuktikan bahwa Pemilu tidak hanya dipandang sebagai kegiatan milik KPU, tapi Pemilu milik semua orang.
“Saya yakin kegiatan ini akan mendatangkan manfaat buat kemajuan demokrasi Elektoral di Gorontalo dan kontribusi penting bagi demokrasi di Indonesia. Olehnya kami KPU RI mendorong peran jurnalis memberitakan Pemilu dengan memiliki nilai human interest,” ujar Idham.
Lebih lanjut Idham menyampaikan, penyelenggaraan Pemilu di Era Post Truth (Pasca Kebenaran) saat ini memiliki tantangan besar. Sehingga banyak terjadi popularisasi sosial dalam masyarakat akibat perbedaan dukungan, hingga kehilangan kesadaran dan moralitas politik.
“Penyebaran informasi Hoaks menjadi tantangan kita di Era Post Truth yang tidak hanya ditujukan kepada peserta Pemilu, namun kepada KPU juga menjadi sasaran Hoaks. Olehnya literasi Elektoral menjadi hal penting bagi masyarakat agar mudah menyaring informasi. Pemberitaan yang humanis juga menjadi hal penting untuk ditujukan kepada masyarakat,” tandasnya.
Ia berharap kegiatan seperti ini tidak hanya dilakukan dalam konteks jurnalistik, tapi konteks lainnya dalam unsur kehidupan profesi lainnya.
Sementara ketua KPU Provinsi Gorontalo, Fadliyanto Koem mengatakan, sekolah literasi pemberitaan ini diikuti oleh perwakilan mahasiswa/ mahasiswi, tenaga pendidik, pegiat demokrasi dan pemantau pemilu, Pusat Bahasa, Dinas Kominfo, wartawan dan staf sekretariat KPU Provinsi Gorontalo dan kabupaten/kota se provinsi Gorontalo.
Fadliyanto menjelaskan, kegiatan hari ini adalah hasil diskusi awal yang diberikan AMSI Gorontalo terhadap penguatan kepemiluan.
“Bukan untuk membanggakan diri, prestasi KPU Provinsi Gorontalo tentang Kreasi sosialisasi diraih pada tahun 2019 yang kami peroleh adalah tidak luput dari diskusi yang dilakukan KPU bersama media,” tuturnya.
Selama ini, kata Fadliyanto, KPU Provinsi Gorontalo cenderung bekerja sama dengan media untuk menangkal Hoaks. Sebab tantangan Pemilu saat ini sangat luar biasa yang diharuskan memiliki Skill untuk mengatasi informasi bohong.
“Untuk itu kegiatan ini kami berharap bisa meningkatkan pemahaman literasi bukan hanya saja bagi para jurnalis, tapi penyelenggara Pemilu,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Ketua AMSI Gorontalo, Verrianto Madjowa memberikan materi Literasi Pemberitaan Penyelenggaran Pemilu dan Gangguan Informasi. Dalam materi itu memperkuat pengetahuan dan keterampilan peserta untuk mengatasi Mis/Disinformasi.
Di samping itu, Verrianto juga menekankan bagaimana KPU Provinsi Gorontalo dan KPU Kabupaten/Kota bisa menyampaikan informasi setiap tahapan di media sosial maupun di Media Siber, serta media massa lainnya.
Ada pun treiner dalam pelatihan ini adalah Senior Editor KLY Group (EMTEK Group) Nurfahmi Budiarto, memberikan materi Dampak Media Sosial, Manipulasi Informasi dan Narasi, serta membuat video singkat.(rls/luk)