Gorontalo, mimoza.tv – Perihal pemotongan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang ditudingkan oleh sejumlah kalangan, dibantah tegas oleh kepala Seksi Madrasah, Kantor kementerian Agama Kabupaten Bone Bolango, Abdul Maruf Laleno.
Kepada wartawan ini dirinya menjelaskan, yang sebenarnya adalah anggaran tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan sebelumnya.
“Untuk Kabupaten Bone Bolango itu ada pengurangan kurang lebih 200 juta. Sehingga itu kemarin ada penambahan 100 juta, yang masih dikondisikan dengan madrasah yang ada. Jadi pemotongan itu tidak ada. Hanya pengurangan langsung dari pusat, sesuai dengan jumlah madrasah dan jumlah siswa yang ada di tiap madrasah. Kita hanya menjalankan saja,” tegas Laleno.
Pada kesempatan yang sama juga Ipemad Kemenag Bone Bolango, Yanti Lapasi menjelaskan, pencairan Dana BOS tersebut ada dua tahap. Pada tahap pertama pencairannya kata Yanto masih aman lantaran menggunakan dana yang ada, dan besaran pencairannya sebesar Rp 1,1 juta.
Namun saja setelah muncul Juknis menjadi Rp 1 Juta, otomatis pencairan pada tahap dua ini tidak sama lagi angkanya seperti pada tahap pertama. Yanto mengatakan, besaran dananya menjadi Rp 450 ribu.
“Disamping itu dana yang ada di DIPA Kemenag itu yang ada hanya untuk 1.270 siswa. Sedangkan jumlah siswa pada saat itu yang mungkin ada peningkatan. Jumlahnya mencapai 1.543 siswa. Otomatis minus dan tidak mencukupi. Jadi kita cukopkan dengan dana yang ada. Kita bagi persentasenya, bukan dengan jumlah siswa. Ada pun data yang beredar itu hanya dalam bentuk persentase saja,” tutur Yanto.
Dengan adanya dana yang masih minus itu lanjut dia, pihaknya mengusulkan ke pihak Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo, dan setelah itu dikumpul lah seluruh pengelola Dana BOS.
“Solusinya, dikumpul semua sisa Dana BOS yang masih ada di kabupaten kota se Provinsi Gorontalo untuk menutupi di daerah lain. Usulan ini diajukan ke pusat melalui Kemenag Provinsi. Selain itu dapat lagi dana dari pusat. Dan belum lama ini, dapat lagi tambahan dari pusat sejumlah Rp 148.500.000,” jelas Yanto.
Lanjut kata dia, dengan adanya penambahan ini, Dana BOS yang tadinya dua tahap menjadi 3 tahap. Namun demikian pihaknya mengaku, meski sudah ada penambahan dari pusat, namun saja jumlah itu belum cukup.
“Meski sudah di tambah angka itu belum cukup juga. Dan jika tidak dapat kita usulkan. Kalau tidak dapat Alhamdulillah, jika dapat kita tidak kebiri,” pungkasnya.(luk)