Gorontalo, mimoza.tv – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Pohuwato Upt Kanwil Kemenkumham Gorontalo, menggelar kegiatan Pembekalan dan Pembinaan Fisik, Mental dan Kedisiplinan (FMD),Kamis (1/12/2022).
Sebanyak 30 orang personil petugas Pengamanan Lapas Pohuwato diterjunkan mengikuti pembekalan dan penguatan FMD khusus gangguan keamanan dan ketertiban.
Dengan menghadirkan beberapa instruktur dan narasumber dari Kepolisian Resort Pohuwato dan Petugas Pemadam Kebakaran, kegiatan ini sebagai pembekalan penguatan deteksi dini dalam penanganan secara cepat kemungkinan terjadinya Kebakaran, dan penanganan aksi masa didalam Lapas yang akan berpotensi dilakukan oleh warga binaan maupun masyarakat umum lainnya.
Kalapas Pohuwato, Irman Jaya dalam penjelasannya saat membuka kegiatan menjelaskan, giat ini merupakan tuntutan dalam perkembangan organisasi, dimana Lapas tentunya membutuhkan kualifikasi personil yang berkecepatan tinggi dalam mendeteksi dini dan meredam terhadap setiap gangguan keamanan dan ketertiban yang terjadi di dalam Lapas.
“Ucapan terima kasih kepada Polres Pohuwato dan institusi Damkar yang telah menghadirkan instruktur berpengalaman dalam membekali Fisik, Mental dan sikap Disiplin kepada peserta yang merupakan regu pengamanan didalam Lapas. Saya berharap kegiatan ini dapat membentuk karakter yang tangguh dan disiplin bagi petugas pemasyarakatan khususnya untuk menguatkan Tugas dan Fungsi serta tanggung jawab sekaligus menjaga kondisi keamanan dan ketertiban,” ucap Kalapas dalam sambutanya.
Lebih lanjut Kalapas juga menyampaikan, TUSI serta tanggung jawab dari petugas Lapas pasti terkait dengan aspek keamanan dan ketertiban dengan beban resiko yang cukup tinggi. Olehnya kata dia, kesiapan fisik, mental dan disiplin pegawai menjadi sesuatu yang vital dibutuhkan di dalam Lapas.
“Saya berharap agar dengan bekal yang dimiliki petugas selesai giat ini, tentunya dapat meningkatkan kinerja, tugas pokok dan fungsi masing-masing dan dapat mendeteksi dini serta mengantisipasi setiap kemungkinan gangguan kamtib secara cepat dan tepat,” imbuhnya.
Dalam kegiata itu juga turut diajarkan pengenalan dan cara penggunaan Apart, hingga teknik dasar intelegent, penanganan aksi massa dalam Lapas turut. (rls/luk)