Gorontalo, mimoza.tv – Latihan Posko I Batalyon Infanteri 713/Satya Tama yang digelar oleh Korem 133/Nani Wartabone, berlangsung selama tiga hari mulai dari Rabu (21/11) hingga Jumat (23/11/2018) resmi di tutup oleh Komandan Korem 133/Nani Wartabone Kolonel Czi Arnold AP Ritiauw.
Sebelum dilaksanakan penutupan tersebut, tlebih dahulu dilaksanakan aplikasi latihan diatas maket yang menunjukkan medan sebenarnya. Dimana yang nantinya akan daplikasikan pada Latihan Posko II Gladi Lapang, langsung dikendalikan oleh Danyon 713/Satya Tama Letkol Inf Slamet Raharjo bersama para Pasi Yonif 713/Satya Tama.
Dengan mengendalikan pasukan yang ada di medan depan rangka penghancuran sasaran tempur dengan demikian selesai penghancuran sasaran kegiatan Latihan Posko I Batalyon Infanteri 713/Satya Tama dinyatakan selesai yang dilanjutkan dengan pembenahan dan evaluasi sambil menunggu kegiatan penutupan.
Pada penutupan Latihan Posko I Batalyon Infanteri 713/Satya Tama, Komandan Korem 133/Nani Wartabone dalam amanatnya mengatakan selama tiga hari, para peserta telah mengikuti Latihan Posko I dengan penuh semangat serta disiplin yang tinggi, sehingga seluruh rangkaian kegiatan latihan dapat diselesaikan sebagaimana yang direncanakan.
“Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik, tentu berkat usaha dan kerja keras dari pihak penyelenggara dan para peserta sekalian. Dengan berakhirnya Latihan Posko I ini, kemampuan prosedur hubungan Komandan dan Staf di Batalyon Infanteri 713/Satya Tama ini diharapkan semakin meningkat, serta siap melaksanakan latihan selanjutnya sesuai dengan mekanisme latihan,” ujar Danrem.
Kata dia, melalui Latihan Posko I yang telah dilaksanakan, diantara unsur Komandan dan Staf serta unsur Pelayan Markas Yonif 713/Satya Tama, diharapkan juga semakin memiliki visi yang sama dalam penerapan prosedur Komando dan Staf dalam suatu operasi mulai proses perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan pengakhiran serta dapat mencermati dan mengantisipasi dinamika situasi yang mungkin terjadi, sehingga dapat mengambil langkah-langkah tindakan yang tepat dan proporsional.
“Kiranya semua materi yang telah dilatihkan serta disimulasikan melalui Latihan Posko I ini, hendaknya dipedomani untuk dikembangkan dengan baik, khususnya terkait dengan pelaksanaan Operasi Lawan Insurjensi,” kata Arnold.
Untuk itu, kata Arnold, dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan ancaman dewasa ini, segenap prajurit khususnya unsur komandan dan staf dituntut memiliki kemampuan yang memadai, dengan demikian perlu latihan yang lebih realistis dan terukur, sebagaimana Latihan Posko I yang telah dilaksanakan.
“Kita harus selalu menyadari, bahwa potensi ancaman yang diakibatkan oleh dinamika perkembangan yang semakin sulit diprediksi saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita, sehingga diperlukan profesionalitas dalam penanganannya. Oleh karena itu, hasil yang telah dicapai selama pelaksanaan Latihan Posko I ini, hendaknya terus dikembangkan serta disesuaikan dengan kemungkinan ancaman dan gangguan yang akan dihadapi di masa mendatang,” harap Arnold.
Di akhir amanatnya, Arnold mengucapkan terima kasih serta penghargaan atas terlaksananya Latihan Posko I Yonif 713/Satya Tama. Kepada para penilai dan pengendali, dirinya juga menyampaikan terima kasih atas tanggungjawab dan kerja keras, sehingga Latihan Posko I ini dapat berjalan sesuai dengan rencana.
“Pengalaman dan hasil evaluasi yang dilakukan pada penyelenggaraan latihan kali ini, hendaknya dijadikan masukan guna penyempurnaan serta perbaikan penyelenggaraan Latihan Posko II yang dalam waktu dekat akan dilaksanakan,” pungkasnya.