Gorontalo, mimoza.tv – Kendaraan tempur Tank Boat Antasena yang dibangun oleh konsorsium PT Pindad (Persero), PT Lundin Industry Inves, PT Len Industri (Persero) dan PT Hariff, saat ini telah melewati tahapan uji coba.
Selanjutnya kendaraan tempur yang merupakan pertama di dunia ini akan digunakan oleh TNI Angkatan Laut.
Adapun Tank Boat buatan dalam negeri ini merupakan bagian dari program pemenuhan Alat Utama Sistim Persenjataan (Alutsista) dari Kementerian Pertahanan.
PT Pindad (Persero) dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, Tank Boat Antasena ini telah lolos menjalani serangkaian uji senjata dan jelajah laut untuk melihat kemampuan dan kelayakan Tank Boat yang disebut mampu mengangkut kurang lebih 60 orang personel TNI AL.
“Uji coba diawali dengan Sea Trial dari dermaga Banyuwangi ke perairan Paiton, Jawa Timur. Tank Boat kemudian melaksanakan Firing Test menggunakan senjata utama kanon 30 mm di lapangan tembak TNI AL Paiton,” dikutip dalam keterangan PT Pindad (Persero), Senin (24/5).
Setelah kegiatan penembakan Tank Boat selesai dilakukan, uji coba dilanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu melakukan Sea Trial kembali ke dermaga Banyuwangi. Total jarak tempuh yang dilalui kegiatan ini yaitu 170 Nautical mile.
PT Pindad (Persero) menyatakan kemampuan dari Tank Boat ini antara lain memiliki kecepatan maksimum 40 knot serta daya jelajah hingga 600 Nautical mile. Tank Boat Antasena juga mampu mengangkut 60 orang personil serta 5 orang kru.
Untuk memperkuat penjelajahan, Tank Boat ini juga dilengkapi senjata utama RCWS kanon kaliber 30 mm dan 2 senapan mesin 12,7 mm.
“Tank Boat siap menjaga kedaulatan dan mempertahankan wilayah perairan NKRI. Tank Boat diharapkan dapat mendukung TNI dalam melakukan operasi rawa, laut, sungai dan pantai (Ralasuntai) serta tugas penjagaan laut dan pantai (Sea and Coast Guard),” kata PT Pindad.
Uji coba Tank Boat Antasena disaksikan langsung oleh Dirjen Pothan Kemhan, Mayjen TNI Dadang Hendrayudha, Dirtekindhan Ditjen Pothan, Laksma TNI Sri Yanto, Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose hingga Direktur Teknologi & Pengembangan PT Pindad (Persero), Ade Bagdja.(luk)