Gorontalo, mimoza.tv – Pada bulan Maret 2023 Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat, cabe rawit dan beras menjadi penyebab inflasi di Kota Gorontalo. Hal ini diungkapkan oleh Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, saat data-data tersebut di Ruang Vicon Kantor BPS Provinsi Gorontalo, Senin (3/4/2023).
Kata Mukhanif, cabe rawit menjadi komoditas utama penyumbang inflasi yang angkanya mencapai 0,4044. Di susul dengan beras yang angkanya mencapai 0,0818, kemudian rokok putih sebesar 0,0795, dan upah asisten rumah tangga yang mecapai angka 0,04.
“Yang paling nerpengaruh terhadap inflasi pada bulan Maret ini adalah cabe merah dan beras. Dua komoditas ini memang sudah terindikasi dari bulan sebelumnya. Kita tau bersama masyarakat kita kalau menjelang Ramadan banyak belanja bahan pokok utamanya cabe rawit,” ucap Mukhanif.
Demikian juga soal beras. Menurut Mukhanif beras tersebut bulan lantaran memasuki bulan Ramadan. Tetapi trend tersebut memang sudah ada dari bulan sebelumnya, bahwa beras tersebut sedang mengalami kenaikan.
“Hal ini juga sudah mendapat perhatian dari teman-teman di TPID. Menski demikian belum bisa mandek atau belum bisa terkendali menjadi tidak naik. Bahkan menjadi komoditas tertinggi ke dua di bawah cabe rawit,” ujarnya.
Ia mengatakan, hal ini patut di waspadai karena ada ketetapan harga dari pemerintah baru-baru ini yang menaikan harga gabah dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras. Secara logika pastinya akan menjadikan harga beras juga akan naik.
“Tetapi yang nanti kita lihat, karena penentu harga beras naik juga bukan hanya penetapan pemerintah. Melainkan juga harga pasar yang sangat berpengaruh,” imbuhnya.
Kata Mukhanif, beberapa bahan yang turut menyumbang inflasi di Kota Gorontalo adalah pisang sebesar 0,032, cabai merah sebesar 0,0249, bawang putih 0,0221, penggorengan 0,0192, tariff rumah sakit 0,0153, dan bensin sebesar 0,0114.
Pewarta : Lukman.