Gorontalo, mimoza.tv – Anggota Kimisi I DPRD Provinsi Gorontalo, Adhan Dambea memberi apresiasi dalam momen peringatan HUT Kota Gorontal ke 296, yang jatuh pada hari Selasa (19/3/2024).
Dalam momentum HUT itu dirinya memberikan apresiasi bahwa Pemerintah Kota Gorontalo telah menghadiahkan penghargaan Adipura, meskipun ia sendiri menilai penghargaan itu hanya pura-pura saja.
“Alhamdulillah di momentum Ulang Tahun ini Pemkot telah menghadiahkan Adipura, meskipun menuerut saya itu hanya pura-pura. Silahkan lihat sendiri, sampah-sampah berserahkan dimana-mana. Kritikan ini bukan karena iri hati, tetapi jangan merekayasa. Saya paling anti merekayasa,” ucap Adhan.
Beberapa contoh kata Adhan, seperti pengerjaan proyek yang ada di Jalan Pandjaitan dan di kompleks Pasar Ikan Tua atau kawasan Kampung Cina.
Adhan mengatakan, Irwan Hunawa selaku Aleg DPRD Kota Gorontalo pernah mengatakan bahwa proyek di Jalan Pandjaitan itu akan selesai pada bulan Agustus tahun 2023. Tetapi hingga sampai tahun 2024 ini belum kunjung selesai.
Aleg Dapil Kota Gorontalo ini juga menyorot pernyataan Wali Kota Gorontalo, Marten Taha di media, bahwa kesalahan pada proyek itu ada di pihak kontraktor.
“Mengapa harus menyalahkan pihak kontraktor? Yang benar adalah perencanaan dari Pemkot Gorontalo dalam proyek ini yang tidak benar. Belum lagi dalam pelaksanaan proyek ini juga ada macam-macam. Patut diduga ada uang fee dari kontraktor kepada pihak pejabat-pejabat tertentu. Terbukti sekarang sedang dilakukan pemeriksaan di Kejati Gorontalo soal gratifikasi,” cetusnya.
Bahkan terkait dengan masalah hukum di ke dua proyek tersebut, dirinya meminta Kejaksaan maupun Polda Gorontalo agar serius dalam menangani perkara tersebut.
“Bapak-bapak di Polda dan di Kejaksaan tolong seriusi masalah ini. Bapak-bapak sekalian hanya pendatang di daerah ini. Tetapi kami wargalah yang merasakan dampaknya. Jadi sekali lagi tolong diseriusi,” kata Adhan.
Seharusnya, dalam momentum HUT Kota Goprontalo proyek tersebut sudah bisa dinikmati oleh warga.
“Tetapi saat ini belum bisa dan hanya dihadiahi Adipura alias Adi pura-pura. Karna kenyataan di lapangan tidak seperti itu,” tutup Adhan.
Peliput : Lukman.