Gorontalo, mimoza.tv – Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Provinsi Gorontalo akan berlangsung pada hari ini, Kamis (5/3/2020).
Beberapa hari sebelum gelaran pemilihan Ketua DPD 1 Golkar Gorontalo ini, Rusli Habibie yang saat ini menjabat, digadang-gadang akan melanjutkan lagi kepemimpinannya di partai berlambang pohon beringin tersebut.
Hal ini dibuktikan dengan beberapa pengurus partai yang menemui Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga di Jakarta, agar memberikan kebebasan mengambil keputusan sendiri (diskresi) kepada Rusli Habibie, bisa dicalonkan dan dipilih untuk kali yang ke tiga sebagai ketua DPD Golkar Gorontalo, periode 2020 – 2025.
Melansir Kronologi.id, pengamat politik dari Universitas Al – Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai, kepemimpinan Rusli Habibie di Partai Golkar Provinsi Gorontalo cukup dua periode. Karena jika dipaksakan, menurut dia Partai Golkar Gorontalo akan dianggap tidak berhasil dalam kaderisasi.
Menurut dia, keberhasilan Rusli selama dua periode memimpin partai dan daerah, lebih bijak dan elok jika dibarengi dengan memberikan kesempatan kepada kader-kader Golkar Gorontalo lainnya.
“Berhasilnya suatu Parpol, salah satunya dilihat dari berjalannya regenerasi partai. Dan itu dibuktikan bila banyak kader yang maju dalam perebutan kursi ketua secara demokratis,” kata Ujang.
Sementara itu, pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago menilai, sebagai partai yang sudah 55 tahun hadir dalam kancah politik ditanah air, mestinya Partai Golkar tinggal menjalankan aturan organisasi sebagaimana mestinya.
“Golkar sudah punya mekanisme yang harus dihormati. Ikuti saja prosesnya dengan baik,” kata Pangi.
Menurutnya, partai harus berhati-hati dalam memberikan keistimewaan atau perlakuan khusus terhadap kader potensial. Yang paling penting kata dia, memprioritaskan kader dengan catatan harus rasional juga.
Sementara itu di lain pihak, Direktur Eksekutif Titik Demokrasi Indonesia (TDI) Ardiansyah menilai, regenerasi dalam sebuah organisasi itu adalah hal yang penting. Tetapi partai politik moderen perlu mengembangkan organisasi berdasarkan prinsip market atau pasar secara rasional dan efisien.
Di kutip dari 60dtk.com, jika diibaratkan Parpol itu sebagai produsen yang harus melihat dan mengikuti permintaan pembeli, kata Ardiansyah, artinya keberhasilan Golkar di Gorontalo tidak bisa lepas dari peran sentral seorang ketua. Hal ini menurutnya, harus diperhatikan juga oleh para ketua DPD II, secara rasional dan prinsip efisien.
“Jangan sampai dengan melakukan regenerasi, justru melahirkan konflik internal dan kemunduran terhadap partai. Kader Golkar pasti paham jika membiarkan gejala konflik di dalam tubuh partai. Resikonya seperti apa dalam menghadapi Pemilu. Jika terjadi perpecahan, justru akan merugikan partai itu sendiri,” kata Ardiansyah.
Sementara adanya pertemuan lima ketua DPD II Partai Golkar yang meminta Airlangga Hartarto memberikan rekomendasi agar Rusli memimpin partai itu pada periode 2020 – 2025, Ardiansyah menilai langkah tersebut merupakan langkah yang rasional yang dilakukan oleh kader partai. Dirinya meyakini hal tersebut merupakan langkah untuk menjaga soliditas dan keutuhan partai.
Dengan begitu kata dia, dominasi Partai Golkar di Gorontalo akan terus berlanjut.(luk)