Manado, mimoza.tv – Hobi Nina Juwita Hastuti kembali bergelora sejak Ir. Hj. Tri Suswati atau yang dikenal Ny. Tri Tito Karnavian menggalakkan olahraga selam di lingkup Bhayangkari. Vacum selama hampir 22 tahun lalu, kini Nina terjun lagi melawan derasnya arus laut.
Tampak wajah dari istri Direktur Polisi Udara Brigjen Pol. Drs. Anang Syarif Hidayat sumringah ketika bercerita tentang hobinya saat Div Humas Polri mewawancarainya di atas Pesawat Fokker F-27 milik Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Dia mengaku sejak kecil sangat hobi berenang hingga akhirnya terjun ke dunia selam saat masa kuliah. Laut Indonesia katanya sudah Ibu Nina selami. “Sudah nyicipin asinnya ubur-ubur lah,” ucapnya sambil berguyon saat ditanya laut di daerah mana saja yang sudah dia cicipi.
Namun sejak beberapa tahun menikah dengan Irjen Anang pada 1989, Nina akhirnya menanggalkan peralatan selamnya dan fokus menjadi ibu rumah tangga sekaligus ibu Bhayangkari. Terlebih, suaminya adalah seorang penerbang yang bergelut di udara.
“Hibernasi (menyelam). Namanya ibu beranak pinak, ikut suami yang tidak hobi. Suaminya penerbang, bagaimana?” kata ibu yang selalu tampak ceria itu.
Untung saja, sejak 2018, Ibu Tito menggalakkan olahraga selam. Suaminya yang menjabat sebagai Direktur Polisi Udara lantas mengadakan pendidikan selam. Nina sebagai ibu asuh di Direktorat Polud akhirnya bisa terjun langsung untuk menemani personel Polri di kesatuannya itu untuk belajar menyelam.
“Sejak Ibu Tito menggalakkan olahraga selam saya hidup lagi. Ambil semua barang-barang di gudang, dibuka lagi,” tuturnya.
Sejak 2018, dia juga aktif mengikuti Ibu Tri Tito Karnavian dalam beberapa kegiatan menyelam. Tak terkecuali pada acara pemecahan rekor selam dunia yang akan diselenggarakan 1-3 Agustus 2019 besok.
Dia dan 53 anak asuhnya dari Direktorat Polud akan ikut serta pada pemecahan rekor penyelaman massal terbanyak (Longest Human Chain Underwater), lalu rangkaian penyelam terpanjang di bawah air (Most People Scuba Diving), dan terakhir pembentangan bendera terbesar dibawah air (Largest Unfurled Flag Underwater). Diketahui, rangkaian rekor selam dunia ini akan diselenggarakan di Pantai Manado, Kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara mulai 1-3 Agustus 2019.
“Jumlahnya yang pasti anggota baik polki dan polwan ada 53 (orang) standby (ikut pemecahan rekor selam dunia,” pungkas Ibu Nina.(luk)