10 Fakta Tentang Kawasan ‘Cincin Api’ yang Katanya Semakin Aktif
Gorontalo, mimoza.tv – Sebagai begara yang berada dalam kawasan ‘Cincin Api’ negara kita kerap dilanda dengan sejumlah peristiwa bencana alam. Contoh dekatnya, di penghujung tahun 2018 tsunami di Provinsi Banten dan Lampung yang diakibatkan oleh erupsi Gunung Anak Krakatau.
Jika kita kilas balik, sederet bencana alam terjadi di Indonesia, seperti gempa bumi di Lombok, gempa bumi yang berakibat tsunami dan likuifaksi di Palu, Donggala dan Sigi, Suklawesi Tengah.
Tahun 2018 baru dua minggu berjalan, dunia tampaknya sudah dibuat kalang kabut dengan berbagai fenomena alam. Setelah suhu ekstrem yang membuat wilayah Kanada dan Amerika Serikat nyaris membeku, terjadi serangkaian gempa bumi yang cukup meresahkan. Awal pekan, tepatnya Selasa (23/01/2018), warga Indonesia dikagetkan dengan gempa cukup kuat yang berpusat di Lebak, Banten dan diikuti gempa di Aceh keesokan harinya. Gempa dengan kekuatan lebih besar juga terjadi di Alaska, Amerika Serikat pada waktu yang hampir bersamaan.
Menurut para ahli, gempa bumi yang terjadi secara berturut-turut ini sepertinya merupakan peristiwa yang berhubungan. Terlebih lagi ada juga gunung berapi yang meletus di Filiphina waktu itu. Aktivitas tektonik gempa dan meletusnya gunung berapi itu disinyalir menjadi pertanda bahwa ‘Ring Of Fire‘ atau kawasan ‘Cincin Api’ semakin aktif. Sebagian besar dari kita mungkin sudah pernah dengar istilah ini meskipun nggak terlalu yakin apa artinya. Tapi penting bagi orang Indonesia seperti kita buat tahu seluk-beluk kawasan ‘cincin api’. Kenapa? Karena Indonesia adalah satu dari sedikit negara di dunia yang sepenuhnya terletak di dalam kawasan ‘cincin api’. Yuk pelajari fakta-fakta ‘Ring Of Fire‘
1. ‘Ring of fire‘ merupakan sebutan kawasan yang dipenuhi gunung berapi dan aktivitas seismik seperti gempa bumi di sepanjang Samudera Pasifik
2. Uniknya kawasan seluas 40.000 km ini membentuk bundaran memutar bagian selatan hingga utara bumi, makanya disebut cincin api
3. Karena terdiri dari pertemuan berbagai lempeng tektonik yang terus aktif bergerak, sebagaimana dilansir dari National Geographic sekitar 90% gempa bumi di dunia terjadi di kawasan ini
4. Sebanyak 81% gempa-gempa terbesar yang pernah terjadi di muka bumi ini tercatat di kawasan ini. Sebagai ‘penghuninya’, kita memang sudah sepatutnya terus siaga
5. Selain pusat aktivitas gempa, tempat ini juga ‘rumah’ bagi 75% gunung berapi di dunia
6. Lebih tepatnya ada 452 gunung api yang terbentang sepanjang kawasan yang juga disebut sebagai ‘circum Pacific-belt‘ ini
7. Gempa yang terjadi di Lebak, Aceh, dan di Alaska. Meski ketiganya bukan gempa hebat, tapi perlu diwaspadai
8. Selain gempa, erupsi juga terjadi di banyak titik. Mulai dari Gunung Agung, gunung Mayon di Filipina, hingga perfektur Gunma di Jepang.
9. Serangkaian bencana ini diduga sebagai tanda aktifnya cincin api. Namun para ahli mengatakan kalau cincin api sebenarnya selalu aktif, dan masih terlalu dini menyimpulkan adanya bencana susulan
10. Saat ini ahli geologi sedang berusaha mempelajari bagaimana pergerakan lempeng di kawasan cincin api. Tujuannya agar jutaan manusia bisa diselamatkan dan dievakuasi sebelum datangnya bencana
Sebagai negara yang seluruh kawasannya termasuk dalam cincin api, kewaspadaan dan pengetahuan soal penanggulangan bencana memang sangat diperlukan. Minimal kamu tahu apa yang akan kamu lakukan di situasi darurat. Sekarang kamu sudah mengetahui bahwa negara kita merupakan kawasan yang sangat subur dan punya pemandangan pegunungan yang sangat indah. Namun, karena terletak di lempeng pasifik juga menjadikan Indonesia sebagai negara yang rawan bencana.(luk)
*Dari berbagai sumber.