Gorontalo, mimoza.tv – Batalyon Infanteri (Yonif) 715/Motuliato yang bermarkas di Tolongio, Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo resmi berganti nama menjadi Yonif Raider 715/Motuliato. Peralihan status ini diresmikan oleh Pangdam Xlll/Merdeka, Mayjen TNI Santos G Matondang, Selasa (13/10/2020).
Pengresmian Batalyon Infanteri Raider 715/Mtl ditandai dengan pergantian atribut lama ke baru, selanjutnya Pangdan XIII/Merdeka selaku Inspektur upacara membuka Tunggul Batalyon Infanteri R 715/Mtl.
Pangdam Xlll/Merdeka Mayjen TNI Santos G Matondang dalam arahannya mengharapkan Yonif yang baru di resmikan tersebut mampu menangkal berbagai ancaman, separatisme, terorisme, neokolonialisme yang timbul dan muncul diwilayah Kodam XIII/Merdeka khususnya Brigif 22/Otamanasa dalam wilayah Korem 133/Nani Wartabone.
“Dibawah Komando dan pengendalian Brigif 22/OM, Kodam XIII/Merdeka, sebagai satuan pemukul harus mampu melaksanakan tugas-tugas operasi khusus, baik dalam pelaksanaan Operasi Milter Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP), tegas Pangdam XIII/Merdeka.
“Tampilkan sosok prajurit Raider yang dihormati, dibanggakan dan dikagumi, dan siapkan mental, fisik serta kemampuan untuk menerima tugas-tugas dari Komando atas guna menegakan kedaulatan dalam menjaga dan mempertahankan keutuhan wilayah NKRI serta melindungi Bangsa dan Negara dari berbagai ancaman,” tegasnya.
Usai kegiatan peralihan status, dilanjutkan dengan gelar pasukan apel kesiapan Satuan Tugas Batalyon Infanteri Raider 715/Motuliato yang akan bertugas sebagai pasukan pengamanan tapal batas di Papua.
Sebelum Yonif 715/Mtl ditetapkan menjadi Yonif Raider 715/Mtl, terlebih dulu seluruh prajuritnya telah melaksanakan latihan pembentukan Raider pada bulan Januari 2020. Sejumlah 650 prajurit TNI Batalyon Infanteri 715/Motuliato yang telah mengikuti latihan di Pusat Pendidikan dan Latihan Khusus Kopasus Batujajar, Cimahi, Jawa Barat dan perang tak terbatas.
Penetapan Yonif Raider 715/Mtl merupakan bagian dari perogram pembentukan seluruh Yonif Non Mekanisme di jajaran TNI AD menjadi Yonif yang berkualitas Raider, guna membekali kemampuan tempur essensial yang menjamin flesibilitas satuan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya proxy war, perang hibrida.(rls/luk)