Gorontalo, mimoza.tv – Pasca hitung cepat Pemilu serentak, Rabu (17/4/2019), harga cabe rawit atau rica di sejumlah pasar tradisional tiba-tiba melejit naik. Per hari ini, Kamis (18/4/2019), harga bumbu pedas itu meroket hingga Rp 100 bibu per kg.
Pantauan di pasar tradisional Limboto, rata-rata harga rica semangkok seukuran kisaran 25 ons dijual seharga Rp 20.000,-. Yang termurah dijual pedagang dengan harga Rp 10.000,- per mangkok sekira 10 ons.
Kenaikan harga cabe ini pun sempat membuat kaget sejumlah ibu rumah tangga. Pasalnya, sebelum Pemilu Serentak harganya hanya berkisar Rp 50.000 per Kg. Ukuran yang dijual pedagang, keluh sejumlah emak-emak, tidak cukup sampai 3 hari kedepan.
Amir Nune, salah seorang pedagang barito (bawang, rica, tomat) di Pasar Tradisional Limboto mengatakan, kenaikan harga rica tersebut disebabkan pengaruh pasca Pemilu Serentak. Menurutnya, saat para pedagang membutuhkan stok, hampir tidak ada satu pun petani atau pengumpul mendistribusikan barang.
“Pemilu ‘kan mau mencoblos, libur ‘kan? Kemarin tidak ada yang ba pete (petik) rica,” jelas Amir.
Dilansir dari website Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional milik Bank Indonesia, harga cabe rawit per hari ini sebesar Rp 118.350,- per Kg. Padahal sebelum Pemilu Serentak, tepatnya Selasa (16/4/2019), harga cabe rawit sebesar Rp 48.350,- per Kg.
Alasan yang dikemukakan para pedagang itu mungkin ada benarnya. Pasalnya, laporan Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim bersama Forkopimda ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) hari ini, bahwa partisipasi pemilih di Gorontalo diprediksi mencapai 90,88 persen. Padahal targetnya adalah 80 persen.(luk)