Gorontalo, mimoza.tv – Pengecer Bahan Bakar Minyak (BBM) sepertinya harus siap-siap gigit jari. Pasalnya, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Gorontalo, sepakat melakukan pembatasan pembelian BBM. Untuk kendaraan roda dua, pembelian maksimal 5 liter per kendaraan. Sedangkan untuk kendaraan roda empat hanya bisa membeli maksimal Rp 150 ribu per kendaraan.
Dalam rapat yang berlangsung di Ruang Huyula, Kantor Gubernur Provinsi Gorontalo, Selasa (15/1/2019) itu, polemik panjangnya antrian kendaraan di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Gorontalo masih saja terjadi. Antrian panjang kendaraan mengisi BBM ini tentu berdampak pada kelancaran arus lalulintas, terutama di seputar SPBU itu sendiri.
Dalam rapat pertemuan itu juga terungkap, keberadaan spekulan BBM dinilai menjadi sebab lain panjangnya antrian kendaraan di SPBU. Mereka melakukan ‘Aksi Borong’ yang kemudian di jual kembali ke kios pengecer.
Untuk menertibkan itu, Forkopimda bersama perwakilan SPBU dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Gorontalo, sepakat membatasi pembelian BBM di SPBU tersebut.
Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim,saat memimpin rapat tersebut mengungkapkan, pihaknya akan segera membuat surat edaran.
“Kita juga nantinya akan melibatkan kepolisian, Satpol PP, guna memantau dan menertibkan aksi borong BBM tersebut di seluruh SPBU,” ujar Idris.
Bagi yang tidak mengindahkan ketentuan tersebut kata Idris, akan dikenakan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku. Dirinya pun meminta kepada operator SPBU untuk tegas melayani pembelian BBM.
“Yang paling penting operator di SPBU harus tegas. Karena apa saja kebijakan yang kita putuskan, intinya ada pada operator atau petugas SPBU tersebut.” Tegas mantan Sekda Prov Gorontalo ini.
Dilain pihak, Pertamina juga akan membuat zonasi untuk mengatur pembelian BBM kendaraan tertentu. Untuk kendaraan roda empat jenis angkot dan bak terbuka, akan dipusatkan di beberapa SPBU. Demikian halnya juga dengan kendaraan antrian truk yang akan membeli solar.
Baca juga: Hiswana Migas: Kendaraan Produksi 2010 Keatas Beralih Ke Pertalite
Diwawancarai terpisah, Muhlis Bumulo, selaku Ketua Hiswana Migas Gorontalo, kepada awak media mimoza.tv mengungkapkan, stok BBM di Gorontalo selalu cukup memenuhi kebutuhan masyarakat. Hanya saja, faktor kendaraan yang tidak diwajibkan menggunakan premium , membuat antrian panjang di SPBU.
“Saat meninjau ke lapangan, masih ada oknum yang ditemukan sering melakukan penampungan BBM bersubsidi atau jenis premium. Inilah yang menjadi satu faktor terganggunya, kendati stok yang sudah diperhitungkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat,” jelas Muhlis, saat diwawancarai.
Kata dia, pihaknya nanti akan meminta sejumlah pihak untuk dapat menindak para oknum nakal yang sengaja mengambil keuntungan dengan cara curang tersebut.(luk)