Gorontalo, mimoza.tv – Kian maraknya aksi perburuan liar satwa endemik yang berada di danau Limboto, Kabupaten Gorontalo, yang dilakukan oleh oknum-oknum yag tidak bertanggung jawab, mendapat kecaman dari pemerhati ligkungan Gorontalo. Peran Pemerintah dan masyarakat untuk mencegah aksi perburuan ini di harapkan agar lebih ditingkatkan.
Hal ini disampaikan Rosyid Azhar, salah satu anggota Biodiversity Forum, yang fokus terhadap kelestarian dan pemerhati lingkungan Gorontalo. Pihaknya sangat menyayangkan masih banyak terjadi perburuan liar satwa yang dilindungi, yang berada di sekitar danau Limboto. Meski saat ini danau Limboto bukan merupakan daerah konservasi, namun yang disayangkan justru dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan aksi perbruan satwa tersebut.
“Persoalannya adalah danau Limboto bukan daerah konservasi, jadi semua orang bebas melakukan aktifitas apapun disitu, yang menjadi persoalan dikemudian hari. Dan danau Limboto merupakan rumah bagi burung-burung, bahkan ada yang tinggal disitu (resident), dan ada juga burung migran dari daerah lain yang mencari makan dan beristirahat disitu sebelum melanjutkan perjalanan,” kata Rosyid.
“Karena banyaknya burung inilah, lanjut Rosyid, yang menarik orang untuk berburu disitu (danau limboto), bahkan saya sendiri sering melihat langsung aktifitas perburuan tersebut. Sebenarnya ini dilarang, walaupun burung tersebut tidak dilindungi, namun bukan dengan bebas untuk diburu, karena semua ada Undang-undang dan aturannya,” ujarnya.
Rosyid juga mengapresiasi langkah dan upaya Pemerintah Kabupaten Gorontalo, yang saat ini sudah mulai bergerak untuk melakukan patroli yang melibatkan aparat terkait dan masyarakat, yang dinilai merupakan hal baik guna mencegah dan mengurangi aksi perburuan liar tersebut.
Diharapkan kedepannya perburuan liar satwa dilindungi yang hidup di danau Limboto sudah tidak ada lagi, guna menjaga ekosistem dan keanekaragaman hayati di daerah tersebut, yang dapat menarik wisatawan serta kajian ilmu pengetahuan yang menarik.