Limboto, mimoza.tv – Angka kemiskinan di Kabupaten Gorontalo adalah yang tertinggi di Provinsi Gorontalo, Sementara angka penganggurannya rendah. Dari data BPS tahun 2015 angka kemiskinan 21%, dan penganggurannya tercatat 3,62% dari total jumlah penduduk Kabupaten Gorontalo atau berjumlah 5922 jumlah penganggur.
Sementara perekonomian Daerah masih di topang oleh sektor pertanian yang menjadi penyumbang PDRB tertinggi dibanding sektor lainnya. Hal ini menjadi permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah dalam menekan angka kemiskinan dan pengangguran yang ada. Ini dikarenakan sektor pertanian sebagai sektor utama penopang perekonomian bukanlah penyerap tenaga kerja seperti yang diharapkan. Dunia industri yang bisa menyerap tenaga kerja dan juga membuka lapangan kerja yang baik masih relatif sedikit bila dibanding sektor lainnya.
Hal ini terungkap pada pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD), Dokumen Perencanaan Tenaga Kerja Daerah Kabupaten Gorontalo 2016-2021, yang berlangsung pada Selasa (13/12/2016), di Ruang Pola Kantor Bupati Gorontalo, yang di gelar oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gorontalo, serta menghadirkan Tim Perencana Tenaga Kerja Daerah (PTKD), yang di Ketuai Amir Arham. Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris Daerah, Hadijah U.Tayeb, para Pimpinan SKPD dan para Camat se-Kabupaten Gorontalo.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Gorontalo, Fadli Hasan menjelaskan, Pemerintah Daerah lewat dinas terkait telah melakukan pendataan kembali sebagai data pembanding tentang jumlah pengangguran dan penduduk miskin, agar penanggulangannya benar-benar tepat. “Memang angka pengangguran di Daerah rendah namun kemiskinannya tinggi. Hal ini dikarenakan, sebagian besar warga itu punya pekerjaan namun hasil atau upah yang di dapat tidak mampu mencukupi kebutuhan mereka sehingga mereka tetap hidup berkekurangan atau miskin,” kata Fadli Hasan.
Bicara kemiskinan kata Wakil Bupati, jangan terjebak pada angka-angka. Karena setiap warga miskin dan penganggur itu wajib untuk ditangani oleh Pemerintah. “Pemerintah akan fokus penanggulangannya pada tiap-tiap penduduk miskin serta pengangguran. Dan ini akan ditangani serius oleh Pemerintah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya program yang menyentuh langsung kepada warga miskin dan pengangguran guna menaikan derajat dan kesejahteraan mereka,” lanjut Wakil Bupati.
Dijelaskan pula data dari BPS oleh tim PTKD, bahwa Kecamatan Mootilango tercatat memiliki angka pengangguran tertinggi, yakni 3500 orang, dan Kecamatan Limboto sendiri terdapat 2268 orang yang menganggur.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Gorontalo, Muchtar Nuna menambahkan, database pengangguran kita sementara masih menggunakan data BPS tahun 2015. Namun sebagai data pembanding pihaknya telah melakukan pendataan langsung hingga ke tingkat Desa. Dan data ini akan disinkronkan dengan data BPS guna mendapatkan data yang riil dan akurat.
“Hal ini kita lakukan sesuai dengan instruksi Bapak Bupati dan Wakil Bupati agar kedepan data akurat akan kita miliki sebagai dasar untuk kebijakan pemerintah lewat program-programnya dalam pengentasan kemiskinan dan menekan angka pengangguran,” ujarnya.
Muchtar juga menjelaskan, untuk tahun depan sudah ditetapkan bahwa UMP Kabupaten Gorontalo adalah 2.030.000, setelah tahun sebelumnya hanya 1.875.000. “Hal ini sudah kami sosialisasikan ke perusahaan yang ada sehingga bisa menaikkan pendapatan tenaga kerja yang dimiliki, sehingga bisa mencukupi kebutuhannya,” tutupnya.