Kabupaten Gorontalo, mimoza.tv – Setelah sehari sebelumnya melaksanakan kegiatan Rapat Evaluasi dan Percepatan Tanam Padi Jagung, Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo melanjutkan kegiatan dengan menggelar penanaman padi bersama, dan tatap muka bersama para Babinsa, petani dan penyuluh.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis (23/2) dan mengambil tempat di area persawahan Desa Sidoarjo, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo ini turut dihadiri langsung oleh Direktur PPHP Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian RI, Tri Agusti Fitriani, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Mulyadi T.Mario, Komandan Kodim 1304/Gtlo, Letkol (inf) Dadang Ismail Marzuki, Kepala BPTP Balitbang Gorontalo, Hatta Muhammad, Staf Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Danramil Boliyohuto, Kapten (inf) Lasiman, Camat Tolangohula, Babinsa, Petani dan Penyuluh yang ada di Kabupaten Gorontalo.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Mulyadi T.Mario, dalam sambutannya mengungkapkan, kegiatan program pertanian sangat dibutuhkan saat ini, dan butuh kerjasama dengan Babinsa Kodim 1304/Gtlo, dimana bisa memotifasi untuk memacu para petani agar tidak tinggal diam dan ini sangat terasa manfaatnya.
“Kegiatan pertanian di Indonesia sangat dimaksimalkan karena tujuan pemerintah agar Indonesia bisa mengekspor beras ke luar negeri, dimana pemerintah sudah menyiapkan fasilitas yang sangat luar biasa, seperti bibit, pupuk, brigade pertanian serta asuransi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Menurut Mulyadi, asuransi sangat bermanfaat bagi masyarakat jika terjadi musibah, seperti gagal panen maupun banjir, dengan adanya beberapa bukti atau fakta ril. Dan asuransi yang diberikan untuk 1 hektar sebesar 6 juta rupiah.
“Kegiatan tentara untuk bidang pertanian karena adanya MoU antara Pemerintah dan Angkatan Darat. Babinsa adalah ujung tombak dari teritorial, sehingga Babinsa selalu bersama-sama masyarakat. Kegiatan tentara selain perang adalah melaksanakan kegiatan untuk membantu pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan,” ujar Komandan Kodim 1304/Gtlo, Letkol (inf) Dadang Ismail Marzuki saat memberikan sambutan.
Dandim juga menambahkan, Babinsa dan petani serta penyuluh harus melakukan kerjasama yang solid dengan saling membangun komunikasi dilapangan, dan terus bekerja sehingga swasembada pangan bisa diraih bersama sehingga bisa mewujudkan Indonesia yang mandiri dengan hasil pertaniannya.
Sementara itu, Direktur PPHP Dirjen Tanaman Pangan Kementrian RI, Tri Agusti Fitriani, dalam sambutannya mengungkapkan, Surat Keputusan Menteri Pertanian adalah sebagai penanggung jawab Upsus Pajale di Provinsi Gorontalo, dari catatan yang ada 19.800 Ha luas lahan pertanian untuk Kabupaten Gorontalo.
“Impor sangat merugikan petani dan masyarakat di Indonesia, sehingga percepatan tanam merupakan target agar panen dilakukan bersama-sama, sehingga program kegiatan terencana dengan baik,” katanya.
Ia juga menegaskan kepada para petugas pertanian, pencatatan sangat dibutuhkan untuk mengukur kegiatan berkesinambungan petani. Dirinya berhatap pemerintah terus mendukung petani Indonesia, dan menyiapkan semua kebutuhan. Dan ditargetkan mulai bulan Maret hingga Oktober semua lahan sudah tertanam.
Acara kemudian di tutup dengan tanya jawab antara Pemerintah, perwakilan kementrian dan TNI bersama petani serta penyuluh.