Kota Gorontalo, mimoza.tv – Pemerintah Kota Gorontalo membantah jika harga lapak yang dipatok oleh pengelola pasar senggol sebesar 6 juta rupiah. Pemkot memastikan, jika lapak yang disewakan hanya berkisar 600 ribu rupiah.
Pemerintah Kota Gorontalo sebagai penyelenggara pasar senggol, membantah jika ada pihak yang mematok harga yang tinggi untuk para pedagang yang menempati lapak pasar senggol.
Kepala pengelola pasar senggol, yang juga merupakan Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Gorontalo, Arifin Mohammad menegaskan, jika isu 6 juta perlapak yang dipatok oknum pengelolan pasar senggol, tidaklah benar adanya. “Untuk harga setiap lapak yang ditetapkan adalah 600 ribu per lapaknya, dan kabar yang beredar terkait harga lapak mencapai 6 juta rupiah itu tidak benar,” ujar Arifin.
Namun jika terbukti ada permainan harga oleh oknum pengelola pasar senggol, maka oknum tersebut akan dipanggil oleh pihak Kesbangpol. “Jika sampai kedapatan ada oknum yang menaikan harga lapak, akan kami tindak lanjuti dan akan dimintai keterangan bahkan akan kami berikan sangsi kepada oknum tersebut,” lanjutnya.
Terinformasi sejumlah pedagang pasar senggol Kota Gorontalo, mengeluhkan tingginya harga yang dipatok oleh pengelola pasar senggol yang mencapai enam juta rupiah per lapak, tentunya hal tersebut sangat memberatkan para pedagang. Padahal harga perlapak yang seharusnya dan sudah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Gorontalo sebagai penyelenggara bersama instansi terkait melalui rapat koordinasi, hanya 650 ribu rupiah.
Jika memang apa yang dikeluhkan oleh para pedagang pasar senggol adalah hal yang benar, maka hal tersebut sudah merupakan bentuk pungli dan seharusnya pemerintah untuk tegas menindak oknum pengelola pasar senggol. (fzl)