Gorontalo, mimoza.tv – Tindakan pihak Bandara Djalaludin Gorontalo, yang menggratiskan parkiran di kawasan bandara beberapa hari lalu, nampaknya menuai kekecewaan bagi para pengelola lahan parkiran.
Pasalnya dengan kebijakan tersebut, pihak pengelola merasa dirugikan, lantaran pihak bandara melarang pihak pengolola, untuk memungut biaya parkir kepada pengunjung bandara, hingga akhirnya mereka merasa dirugikan, karena harus membayar sewa lahan.
Dari informasi yang di rangkum, sebelumnya di area parkiran tersebut berjalan seperti biasanya, namun saat itu pihak bandara mendatangi pos parkir, dan meminta kepada petugas penjaga pos agar tak memungut biaya parkiran, dan loket tersebut akhirnya ditutup.
Saat diwawancara, salah satu petugas parkir mengaku, untuk pendapatan parkiran setiap harinya itu, mencapai 2 juta rupiah. Jika dikalikan enam harinya, maka kerugian mereka mencapai 6 juta rupiah.
Parahnya lagi, mereka harus berupaya membayar sewa parkir perbulanya sesuai dengan isi perjanjian kontrak. “Alasan pihak bandara menggratiskan parkiran, adalah dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional yang jatuh pada tanggal 17 September kemarin,” kata Aldi.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Kepala Bandara Djalaludin Gorontalo, Power A.S Sihaloho membantah, jika dirinya melakukan penutupan loket pembayaran parkir.
Ia sengaja menggratiskan lahan parkir kepada masyarakat, karena dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional. “Penggratisan ini juga kan tidak setiap hari dilakukan, ini juga demi kenyamanan orang banyak. Jadi kan nggak apa-apa sekali-kali kita mengratiskan,” ujar Power. (fpr)