Gorontalo, mimoza.tv– Memperingati Hari Lingkungan Hidup yang jatuh setiap tanggal 5 Juni, Jaringan Advokasi Pengelolaan Suber Daya Alam (JAPESDA) menggelar kegiatan bersih bersih pantai dan laut, di Wisata Hiu Paus, Desa Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Minggu (6/6/2021).
Direktur JAPESDA, Nurain Lapolo dalam keterangannya saat diwawancarai wartawan ini mengungkapkan, kegiatan bersih bersih pantai ini merupakan rangkaian kegiatan dalam memperingati hari lingkungan hidup serta Milad JAPESDA yang ke 21 tahun.
“Kemarin kita telah mengadakan Webinar. Maka hari ini kita melakukan bersih-bersih pantai dan bawah laut, dimana dalam kegiatan ini kita bermitra dengan pemerhati lingkungan, para divers, BPSPL Makassar, Salvador, GTG, serta unsur pemerintah yang mendukung kegiatan kita,” ucap Nurain usai kegiatan.
Dipilihnya Desa Botubarani sebagai lokasi kegiatan itu lanjut dia, karena di desa tersebut ada salah satu spesies yang dilindungi.
“Tema kita kali ini adalah Restorasi Ekosistim. Salah satu upaya atau hal positif yang bisa kita lakukan adalah mengumpulkan sampah-sampah yang ada disekitar kita, terutama yang ada dalam laut. Jangan sampai sampah plastik yang ada disini termakan oleh hiu paus. Ini juga merupakan upaya kita untuk mengedukasi bahwa hiu paus ini salah satu satwa yang dilindungi,” terang Nurain.
Pada kesempatan itu juga, Cecep dari komunitas penyelam menjelaskan, untuk memungut sampah di dalam laut, turut melibatkan beberapa komunitas divers, seperti Dive Center Salvador, Dive Center Miguels, serta komunitas penyelam dari Kabupaten Luwuk, Sulawesi Tengah.
“Seluruh komunitas yang turun ke kedalaman hingga lebih dari 20 meter ini sudah bersertifikat atau berlisensi. Kita sisir semua wall yang ada di perairan Botubarani ini. Umumnya sampah disini kemungkinan berasal dari salah satu sungai yang bila hujan lebat, turut membawa sampah-sampah dari darat. Kebanyakan sampah plastik, kain bekas hingga ban motor,” ungkap Cecep.
Dirinya berharap ada kesadaran warga masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai maupun ke pantai. Hal ini penting kata dia, agar tidak termakan oleh hiu paus serta mencemari lingkungan.
“Masyarakat harus terus diingatkan serta diedukasi betapa sampah ini menjadi ancaman bagi satwa. Penyadartahuan ini penting bagi keberlangsungan hidup yang tentu dampak ekonominya bisa kita rasakan bersama,” pungkasnya.(luk)