Gorontalo, mimoza.tv – Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh setiap tanggal 5 Juni, Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Gorontalo, The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) dan Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (Biota) menggelar webinar dengan tema “Kisah Para Mantan Pemburu Satwa”.
Webinar yang di pandu oleh Ajeng Mawaddah Puyo yang juga menyandang sebagai Duta Burung ini menghadirkan 2 narasumber mantan pembura satwa, masing-masing; Ardin Mokodompit (28) warga Desa Tulabolo Barat, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, dan Basri Lamasese, warga Dusun 3, Desa Molibagu, Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara.
Keduanya disandingkan dengan narasumber Drh Indra Exploitasia MSi Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan ST Agung Triono Hermawan SSi, MScir Kepala SPTN Wilayah II Doloduo Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.
Koordinator SIEJ Gorontalo Debby Mano dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, digelarnya seri webinar ini untuk mengangkat isu-isu biodiversitas dan upaya perlindungannya. Kolaborasi antara TNBNW, BIOTA, AJI Kota Gorontalo, serta SIEJ ini kata dia adalah bagian dari memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
“Webinar kali ini akan menyuguhkan kisah-kisah unik dan menarik dari para mantan pemburu satwa, bagaimana mereka bertahun-tahun melakukan perburuan hingga pada akhirnya mereka mencapai titik balik menjadi orang yang melindungi satwa liar di habitatnya,” ujar Debby.
Sementara itu, Drh Supriyanto sekalu Kepala Balai TNBNW menambahkan, kegiatan ini merupakan implementasi waktu dirinya melakukan kunjungan ke Gorontalo beberapa waktu yang lalu.
“Webinar ini dilaksanakan untuk memeriahkan hari lingkungan hidup sedunia dengan menyajikan informasi dari mantan para pemburu yang saat ini menjadi garda terdepan kegiatan konservasi, penyadartahuan dan kemitraan masyarakat di kawasan penyanggah Taman Nasional Bogani Nani Wartabone,” kata Supriyanto.
Supriyanto juga menjelaskan webinar ini mendapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bahkan Drh Indra Exploitasia MSi sebagai Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik langsung bersedia menjadi narasumbernya.
Saat menyajikan materi paparannya, Indra Exploitasia merasa sangat bangga dengan 2 tokoh mantan pemburu, Ardin Mokodompit dan Basri Lamasese yang saat ini menjadi kekuatan terdepan upaya konservasi dan kemitraan dengan TNBNW. Ia juga mengapresiasi program dan kegiatan kemitraan yang dijalankan oleh BTNBNW yang sukses melakukan pendampingan.
“Acara ini lain dari yang lain, webinar kali ini menghadirkan tokoh-tokoh mantan pemburu yang sekarang menjadi sahabat kami di kegiatan konservasi,” kata Indra Exploitasia.
Indra Exploitasia mengapresiasi Ardin Mokodompit dan Basri Lamasese yang membuktikan berburu satwa bukan mata pencarian. Bahkan berburu dilarang oleh agama dan hukum, karena setiap makhluk hidup yang diciptakan Tuhan memiliki manfaat untuk manusia. (rls)