Gorontalo, mimoza.tv – Memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 3, komunitas pecinta satwa Gorontalo Peduli Satwa (GPS) mengadakan kegiatan Pet Show 2019, berupa pameran, kontes, dan edukasi, yang digelar di halam Taman Kota, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Sabtu – Minggu (26 – 27) Oktober 2019.
Kepada wartawan mimoza.tv, Muhammad Yani selaku panitia kegiatan mengungkapkan, selain sebagai ajang silaturahmi antar sesama pecinta satwa, ajang ini juga merupakan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
“Kita mengundang beberapa komunitas, seperti Gorontalo Cat Lover, Komunitas Ayam Serama, dan beberapa komunitas pecinta satwa lainnya,” kata Muhammad.
Dirinya menjelaskan, selama dua hari kegiatan tersebut di gelar, diisi dengan berbagai kegiatan dan lomba, seperti reptil show, cat show, dog show, kontes ayam serama dan kontes ikan koi.
“Selama kegiatan juga, kita lebih banyak sosialisasi dan edukasi tentang satwa kepada masyarakat atau pengunjung. Hal ini penting, karena masih banyak masyarakat yang belum tahu mana satwa dilindungi dan mana yang tidak, mana yang Appendix dan bukan. Mana yang terancam punah dan mana yang tidak,” jelas Muhammad.
Dirinya berharap dengan kegiatan tersebut, semakin banyak masyarakat yang tau dan sadar pentingnya peran satwa dalam menjaga ekosistim, apa lagi Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia.
Diwawancarai terpisah, Omi Olii, dari komunitas Cat Lover Gorontalo mengungkapakan, komunitasnya sudah beberapa kali terlibat dalam kegiatan tersebut, namun penyelenggaraannya kali ini merupakan yang paling ramai.
“Ini merupakan kabar baik dan menunjukan sudah mulai banyak yang peduli dengan satwa, terutama kucing. Bukan hanya kucing ras, namun saja kucing domestik. Meskipun kenyataannya kita memang sering melihat beberapa kenyataan bahwa kucing domestik masih sering menjadi korban untuk penyiksaan, bahkan lebih ekstrim lagi seperti pasar yang ada di Tomohon, Sulawesi Utara,” ujar Omi.
Dirinya pun berharap, dengan kegiatan seperti ini, banyak masyarakat yang teredukasi, bahkan ikut terlibat dalam upaya pelestarian satwa.(luk)