Kota Gorontalo, mimoza.tv – Tanggal 27 Maret mungkin tidak akan dilupakan oleh seorang Adhan Dambea sepanjang hidupnya. Karena pada hari itu tepatnya 4 tahun lalu, dia dan Indrawanto Hasan harus menerima kenyataan dibatalkan sebagai peserta Pemilihan Walikota 2013, tepat sehari sebelum pencoblosan. Dan hingga saat ini Tragedi Pencoretan Pasangan DA’I selalu di rayakan setiap tahun dengan menggelar acara.
Bertempat di Kantor Sekretariat DPD Hanura Provinsi Gorontalo, Senin malam (27/3), Adhan Dambea kembali menggelar acara Peringatan 4 tahun Tragedi Pembatalan Pasangan DA’I, yang dihadiri oleh Ketua Tim Pemenangan saat itu, Ramli Djafar, pengurus dan kader Partai Hanura dari tingkat PAC, DPC, hingga DPD dan ratusan massa pendukung fanatiknya.
Dalam pidatonya, Adhan Dambea menceritakan kembali untuk mengingatkan kronologis bagaimana hingga dirinya bersama Indrawanto Hasan, harus tersingkir dari perhelatan untuk memperebutkan kursi orang nomor satu di Kota Gorontalo. Bahkan, hingga saat inipun masih ada sekelompok orang yang belum berhenti dan masih menginginkan untuk menyingkirkan dirinya dari panggung politik Gorontalo, melalui berbagai upaya.
Saat ditemui usai kegiatan, Adhan Dambea mengatakan peringatan tragedi pembatalan pasangan DA’I ini, bukan dendam terhadap apa yang dilakukan oleh lawan politik terhadap dirinya, tapi sebagai pengingat atas cobaan yang diterima.
“Kejadian ditahun 2013 itu kan merupakan cobaan bagi saya, jadi sekalipun ini merupakan cobaan tetapi jangan kita lupa, harus kita ingat terus cobaan allah. Dan kalau ini cuma dendam, tentu sejak awal saya dibatalkan sudah dendam dan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya.
Adhan menambahkan, tanggal 27 Maret 2013 sudah menjadi catatan sejarah baginya, dan akan terus diingat sepanjang hidupnya. “Tragedi pembatalan di tanggal 27 Maret 2013 sudah menjadi catatan sejarah bagi saya dan rakyat Kota Gorontalo. Dan peringatan pembatalan ini akan terus dilaksanakan selama saya hidup,” ungkapnya.
Menurut Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Gorontalo ini, melalui kegiatan peringatan pembatalan pasangan DA’I, juga bisa digunakan oleh masyarakat untuk mengevaluasi kembali kinerja pemerintahan saat ini.