Gorontalo, mimoza.tv – Tim Pengawas Tentang Pembangunan Daerah Perbatasan DPR (Timwas Perbatasan) melakukan peninjauan perbatasan Indonesia-Malaysia di Aruk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Ketua Timwas perbatasan, Rachmat Gobel dalam keterangan tertulis yang diterima media ini menyampaikan, kawasan pos lintas batas negara (PLBN) merupakan gerbang terdepan wajah Indoneia. Olehnya kata dia, harus menjadi episentrum pengembangan kawasan perbatasan dan juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Pada Jumat, sehari sebelumnya, Gobel, dari Partai Nasdem, melakukan peninjauan pembangunan kawasan PLBN di Aruk. Aleg Dapil Provinsi Gorontalo ini turut didampingi anggota DPR yang lain yaitu Cornelis (PDIP) dan Yessy Melania (NasDem) serta Y Jacki Uly (Partai Nasdem), serta pejabat dari Badan Nasional Pengelola Perbatasan.
Di kawasan itu dibangun gedung pemeriksaan terpadu, rumah pompa, bangunan gudang sita, car wash, check point, serta hardscape dan landscape pasar, wisma Indonesia, gedung serbaguna, food court, masjid, dan gereja.
Dalam peninjauan itu ia bertemu dengan Sekda Sambas Ferry Madagaskar dan para kepala dinas di pemkab Sambas. Hadir pula para pejabat dari Kementerian PUPR, Kemenhub, dan Kemendag.
Gobel mengatakan, DPR memberikan perhatian khusus terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi bagi wilayah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga. “Ini sebagai salah satu mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat hingga ke pelosok Indonesia,” katanya.
Menurut Gobel dalam mewujudkan harapan ini, semua pihak, baik BNPP, pemerintah daerah, dan kementerian terkait harus saling kerja sama dan komunikasi yang terus menerus agar dapat menyelesaikan kendala-kendala yang ditemui di lapangan.
“Sebagai Ketua Timwas Perbatasan DPR RI, saya akan terus mengawasi dan memonitor seluruh kegiatan di wilayah perbatasan khususnya kehidupan ekonomi yang berdampak bagi masyarakat setempat,” katanya.
Terhadap beberapa sarana dan prasarana yang masih dalam tahap pembangunan seperti gudang, pasar maupun jembatan, Gobel memberikan pesan khusus kepada Sekretaris Daerah dan perwakilan perdagangan Kabupaten Sambas yang hadir dalam pertemuan tersebut, agar anggaran yang tersedia jika masih memenuhi kendala dalam pengajuan kepada pemerintah pusat agar semuanya akuntabel dan transparan. Ia akan menjembatani komunikasi dengan beberapa kementerian, agar kendala yang ditemui dapat diatasi dan pembangunan yang terhambat dapat kembali berlanjut.
Dalam pertemuan itu Sekda Sambas, Ferry Madagaskar menyampaikan beberapa aspirasi masyarakat Kabupaten Sambas di antaranya tentang pembangunan rumah sakit rujukan di Kabupaten Sambas. Ia juga menyampaikan perkembangan pelaksanaan Inpres Nomor 1 tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Masyarakat Perbatasan.
Sekda Sambas menjelaskan pembangunan rumah sakit sangat penting, karena yang melintasi PLBN hampir setiap hari adalah orang Sambas maupun orang Kalbar yang melintas untuk pergi berobat ke Kuching, Malaysia.
“Mereka beranggapan bahwa pelayanan, pengobatan, dan fasilitas di sana lebih baik dan akhirnya devisa kita banyak keluar ke Malaysia,” tutup Ferry. (rls/luk)