Gorontalo, mimoza.tv – Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Udara (Seskoau), Marsda TNI Samsul Rizal, S.IP., M.Tr (Han) menegaskan, bahwa seorang emimpin harus menjadi teladan bagi bawakahnya, atau berada didepan.
Hal itu ia sampaikan saat member kulia secara langsung maupun virtual pada Perwira Siswa Sekolah Staf TNI AU (Sesau) Angkatan 15, Gedung Srutasala Seskoau, Lembang Bandung, Rabu (3/3/2021).
Dalam rilisnya kepada media ini Samsul Rizal menjelaskan tentang prinsip-prinsip kepemimpinan serta perubahan paradigma kepemimpinan militer. Pemimpin masa depan kata dia harus serba bisa, fleksibel, adaptif dan inovatif, agar tetap efektif di era milenial. Di era informasi, pemimpin akan bertindak dalam kapasitas sebagai fasilitator, pelatih, perancang dan sebagai guru.
“Setiap pemimpin militer harus diberi kesempatan untuk mempelajari ilmu perang. Setiap prajurit, apapun kelas atau keahliannya, harus diberi akses tanpa batas ke program studi perang terbaik dan paling inklusif. Dan setiap prajurit yang memanfaatkan kesempatan ini harus dihargai secara profesional atas kualitas pendidikannya”, ujar Komandan peraih Adhi Makayasa tahun 1990 ini.
Sebelumnya, Sesau Angkatan 15 bersama Seskoau Angkatan 58 telah diresmikan pembukaannya pada 14 Januari 2021, dimana pembukaannya sendiri diikuti oleh gabungan Gelombang Pertama Pasis Seskoau (50 personel) dan Pasis Sesau (20 personel) dengan menerapkan protokol kesehatan.
Pasis Seskoau maupun Sesau berlatarbelakang keilmuan dan korps TNI yang beragam. Para Perwira Menengah TNI AU ini berasal dari satuan kerja yang tersebar di seluruh Indonesia antara lain dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Makassar, Bogor, Pekan Baru, Malang, Pontianak, Manado, Pulau Natuna, Jayapura, Tanjung Pinang dan Biak. Keempat puluh sembilan Calon Pasis ini, berhasil lulus dan lolos seleksi serta berkesempatan mengikuti pendidikan di tahun yang penuh tantangan ini sesuai keputusan Pimpinan TNI AU.
Pendidikan di masa Pandemi Covid-19 ini dilaksanakan secara hybrid dan menyesuaikan dengan kebiasaan baru (New Normal). Pasis dibagi kedalam dua kelompok belajar yakni satu kelompok secara tatap muka di kampus dengan menerapkan protokol kesehatan. Dan kelompok yang lain mengikuti pembelajaran secara daring melalui teleconference. Sehingga diterapkan On-Off Campus dengan dua gelombang Pasis.
Sementara itu, Wadanseskoau Marsma TNI Ronny I. Moningka, pada kesempatan yang sama mengawasi tanya-jawab interaktif Pasis tentang materi Kepemimpinan Militer. Kuliah ini berlangsung dengan menarik dibuktikan banyaknya variabel pertanyaan yang bermunculan. Setelah perkuliahan, Danseskoau didampingi Wadanseskoau memimpin Rapat membahas Penajaman Kurikulum.(rls/luk)