Gorontalo, mimoza.tv – Anggota Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo, Adhan Dambea mengingatkan Penjabat (Pj) Gubernur, Ismail Pakaya, untuk segera mengganti Kepala Dinas PUPR Provinsi Gorontalo lantaran selama sekitar setahun menjabat, tidak mampu menuntaskan proyek Kanal Tanggidaa. Bila tidak, maka akan ada unjuk rasa besar-besaran dari masyarakat yang ada di Kelurahan Tanggidaa.
Adhan mengaku, dari pertemuannya dengan masyarakat di Tanggidaa, banyak keluhan yang ia terima terkait dengan proyek tersebut. Keluhan itu diantaranya adalah sisitim pembuangan dari rumah-rumah warga, dengan kondisi proyek yang tak kunjung selesai. Kata Adhan, masyarakat menilai proyek kanal itu tidak memberi manfaat.
“Proyek Kanal Tanggidaa ini telah mengecewakan masyarakat. Program ini tidak ada manfaat bagi mereka. Selain merusak kota, cukup banyak uang yang dibuang dalam proyek itu oleh gubernur yang lama. Jumlahnya sekitar Rp. 29 miliar yang bersumber dari PEN, dan hingga saat ini tidak selesai. Selain itu, ada sekitar Rp. 5 miliar uang dari proyek tersebut yang harus dikembalikan alias TGR,” ujar Adhan, dalam wawancara Jumat (19/1/2024) malam.
Aleg Dapil Kota Gorontalo ini menyampaikan, ketika bertemu dengan warga di Tanggidaa, terutama yang terkena dampak langsung, sebenarnya mereka telah lama menyurat ke DPRD. Mereka yang terdampak langsung itu mempertanyakan, mau dikemanakan saluran air mereka. Sementara kondisi kanal yang seperti itu.
Ia mengaku mendapatkan informasi bahwa Kadis PUPR yang sudah sekitar setahun menjabat itu akan menggunakan sistim E – Catalogue untuk proyek Kanal Tanggidaa tersebut.
“Kalau sistim E – Catalogue ini kan berarti ada di tangan Kadis. Dia nantinya yang berwenang untuk menunjuk perusahaan mana yang akan mengerjakan proyek tersebut. Saya takutkan E – Catalogue ini akan jatuh ke PU Cabang Limboto, dan ini yang bahaya. Olehnya, kalau Pak Gubernur tidak mau mengganti Kadis PUPR ini, maka aka nada demo besar-berasaran. Tidak hanya dari masyarakat Tanggidaa, tetapi dari masyarakat Kota Gorontalo lainnya,” tegas Adhan.
Adhan mengaku, dirinya tidak paham dengan pertimbangan Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie yang telah memilih untuk proyek tersebut. Ia menilai, pilihan Rusli Habibie untuk proyek itu justeru telah merusak kota.
“Tanggidaa dan Tanggikiki itu di buat dari zaman Belanda. Nanti jamannya Rusli Habibie Tanggidaa itu di tutup, dan kehilangan ciri khasnya. Jadi sekali lagi saya minta Pak Gubernur untuk segera mengganti Kadis PUPR yang tidak becus menyelesaikan proyek ini,” tandasnya.
Penulis : Lukman.