Gorontalo, mimoza.tv – Terkait beberapa poin penting soal aktivitas penambangan batu hitam di Bone Bolango yang belakangan jadi perhatian publik, Camat Suwawa Timur, Maxmiliam Ali, angkat bicara.
Kepada watawan Maxmiliam menjelaska, poin-poin kesepakatan antara Pemerintah, Forkopimda Bone Bolango dengan pengusaha tambang batu hitam itu sebenarnya sudah sejak 3 bulan silam, sebelum adanya protes dari sejumlah aktivis dan pegiat lingkungan.
“Enam poin kesepakatan ini sebenarnya sudah ada sejak bulan Ramadan kemarin. Hanya saja hingga sampai saat ini belum ada action atau terlaksana. Beberapa poin utama itu adalah, terutama penataan lingkungan serta penyakit masyarakat. Hari ini kita rapat, Alhamdulillah sudah ada solusi terbaik dari pengusaha. Sehingga nantinya kita tinggal menunggu cation di lapangan,” kata Maxmiliam diwawancarai usai mengikuti rapat antara Pemerintah, Forkopimda Bone Bolango dengan pengusaha tambang, Kamis (5/8/2021).
Penyakit masyarakat yang dimaksud Maxmiliam adalah, berupa adanya cafe, miras, judi, perempuan.
“Jadi disana juga bukan hanya ada aktivitas penambangan batu hitam saja. Suah ada cafe, judi, serta penyakit masyarakat lainnya. Bahkan temuan kita disana ada balita serta anak putus sekolah. Nah ini yang termasuk yang paling utama dari enam poin tersebut yang harus di tata kembali, agar tidak menjadi masalah besar” imbuhnya.
Sebagai Satgas, lanjut Maxmiliam, pihaknya akan terus mengawal ini, serta memastikan tidak ada batu hitam yang keluar dari Suwawa Timur.
“Tadi di rapat kita sudah sepakat, mulai malam ini tidak ada satu batu hitam pun yang keluar dari Suwawa Timur. Tadi juga kita sudah mendengarkan penyampaian dari pengusaha tambang. Mereka punya akan berkomitmen memberikan kontribusi besar bagi daerah, untuk membangun infrastruktur, terutama pembangunan jembatan yang hampir rusak.
Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Pemda serta Forkopimda Bone Bolango yang telah memberikan solusi terbaik dalam rangka, agar perekonomian masyarakat tetap berjalan.(luk)