Gorontalo, mimoza.tv – Polemik penolakan pemakaman jenazah pasien Covid-19 yang terjadi belum lama ini di Provinsi Gorontalo, menjadi perhatian salah seorang warga Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango.
Bahkan oleh Sekda, Ishak Ntome, mewakili Pemkab Bone Bolango, merasa bersyukur ada ‘malaikat’ Ridwan yang memberikan lahan seluas lebih dari satu hektar untuk dijadikan lahan Tempat Pekuburan Umum (TPU), bukan hanya untuk Bone Bolango saja, melainkan untuk seluruh Provinsi Gorontalo.
Diwawancarai wartawan mimoza.tv, pria 44 tahun bernama lengkap Ridwan Isa ini merasa sedih takkala mendapat informasi salah satu jenazah PDP yang hendak dimakamkan mendapat penolakan dari warga.
“Waktu itu saya dihubungi oleh keluarga dari jenazah PDP itu dan meminta untuk dimakamkan di TPU Tiga Ibadi Satu yang berada di Dasa Dutohe, lahan yang tahun 2004 lalu kami beli dan hibahkan menjadi TPU. Namun karena posisi lahan itu sudah di himpit oleh rumah-rumah penduduk, rencana pemakaman jenazah itu tidak jadi,” ucap Ridwan, Senin (1/6/2020).
Batal dimakamkan di TPU itu kata Ridwan lantaran ada kehawatiran dari warga sekitar.
“Saya berpikir, jika kita memberikan sesuatu kepada orang lain, jangan sampai membuat yang lainnya juga jadi tidak nyaman. Dan warga sekitar TPU itu sangat khawatir, makanya tidak jadi dimakamkan disana. Sedih dan dua malam tidak bisa tidur. Membayangkan bagaimana jika pertistiwa itu terjadi pada keluarga kita,” tutur Ridwan.
Setelah kejadian itu, dirinya mencari lahan keluarga mulai dari Desa Bube, Kecamatan Suwawa, hingga ke Dasa Padengo, Kecamatan Kabila.
“Jujur untuk lahan yang nanti dijadikan TPU di Desa Poowo,Kecamatan Kabila ini saya sudah lupa, karena sudah 20 tahun saya tinggal di Jakarta. Setelah mengetahui ada lahan milik keluarga, saya langsung mengutarakan niat kepada 7 saudara kandung, yang juga punya bagian di lahan,” jelas Ridwan.
Ketika niat saya utarakan, Alhamdulillah saudara-saudaranya juga setuju bahkan ikutan menghibahkan bagian lahan miliknya.
“Saat kami sampaikan ke pemerintah, Pemda Bone Bolango juga langsung merespon kami, dan saat ini tengah mempersiapkan segala proses administrasi dan lainnya,” tutur Ridwan
Selain tanah, kata pemilik salah satu yayasan pendidikan di Jakarta ini menghibahkan sekitar 130 pohon kelapa yang ada di lokasi tersebut. Batang pohon kelapa itu kata dia akan dijadikan bahan untuk pembuatan plafon 4 masjid dan beberapa bangunanyang ada di Kecamatan Kabila.
“Saat ini semuanya sementara di tebang, kemudian dijadikan balok dan nanti kita akan sumbangkan ke empat masjid, ada sekolah dan rumah yatim piatu. Dan apa yang kami lakukan ini sebagai bagian dari terima kasih dan cinta kami kepada almarhun orang tua, yang sudah medidik anak-anaknya, hingga jadi seperti ini,” pungkas Ridwan.(luk)