Gorontalo, mimoza.tv – Politisi berdarah Gorontalo, Agung Mozin memberi sindiran keras soal Raja Jawa yang disampaikan oleh Bahlih Lahadaliah dalam pidato perdananya ketika terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Lewat video di akun TikTok-nya Agung Mozin (Bang_aMoZ) sosok yang merupakan Wakil Ketua Umum Partai Umat itu menyapa rekan-rekannya dari Indonesia bagian timur yang masih mempunyai akal sehat. Ia mempertanyakan, apakah teman-temannya yang ada di luar Pulau Jawa itu masih mau dipimpin oleh ‘Raja Jawa’ yang dimaksud oleh Ketum Partai Golkar.
“Apakah kalian mau dipimpin oleh Raja Jawa yang dimaksud oleh Bahlil, Ketua Umum Golkar? Kalau saya orang Gorontalo, sekalipun lahir di tanah Jawa, saya tidak mau punya Raja Jawa versi Ketua Umum Golkar itu,” ucap Agung Mozin dalam video TikTok-nya itu.
Lanjut Agung dalam video berdurasi lebih dari satu menit itu, lebih baik memisahkan diri dari pada kembali lagi ke sistim kerajaan. Apalagi dipimpin oleh Raja Jawa yang dimaksudkan oleh Bahlil.
“Gunakan akal sehat kita. Saatnya kita melawan, saatnya kita bergerak. Jangan mau kita menjadi orang-orang yang diperbudak oleh nafsu Raja Jawa. Salam akal sehat untuk saudara-saudara saya di kawasan timur Indonesia, mungkin juga di Sumatera, dan seluruh warga negara bukan Jawa.
Sebelumnya, dalam pidatonya Bahlil langsung memberi peringatan kepada seluruh kader Partai Golkar untuk patuh dan tak melawan sosok yang diungkap dengan sebutan Raja Jawa. Menurut dia, Raja Jawa ini memiliki kekuatan yang bisa membuat celaka seluruh orang yang berani melawannya.
Dia pun memberikan isyarat bahwa sosok Raja Jawa ini sudah menunjukkan kekuasaannya melalui sejumlah dampak yang dialami orang-orang yang patuh terhadapnya.
“Jadi kita harus lebih paten lagi. Soalnya, Raja Jawa ini kalau kita main-main, celaka kita. Saya mau kasih tahu saja, jangan coba-coba main-main dengan barang ini. Waduh, ngeri-ngeri sedap barang ini,” kata Bahlil.
“Sudah banyak [bukti kekuatan Raja Jawa], sudah lihat kan barang ini kan? Ya, tidak perlu saya ungkapkanlah.”
Penulis : Lukman.