Gorontalo, mimoza.tv – “Membangun Gorontalo jika masih terkotak-kotakan dan membedakan warna, tidak akan terwujud”. Inilah yang dikatakan Rachmat Gobel saat menjadi pembicara dalam diskusi Perspektif Gorontalo dengan tema “Politik dan Kesejahteraan Rakyat”, bersama Ichsan Loulembah sebagai moderator dan 2 narasumber lain, Syamsu Qamar Badu dan Hanta Yudha.
Dialog yang dilaksanakan Sabtu malam (22/7/2017), di Balroom Damhill Hotel, juga turut dihadiri oleh sejumlah politisi dan pejabat daerah, diantaranya Wakil Gubernur Idris Rahim, Bupati Bone Bolango Hamim Pou, Wakil Walikota Charles Budi Doku, Wakil Bupati Gorontalo Utara Rony Imran, Politisi Senior Adhan Dambea, tokoh masyarakat, dan perwakilan organisasi kemasyarakatan dan organisasi pemuda, untuk membahas tentang bagaimana pembangunan Gorontalo kedepannya.
Sebagai salah satu pembicara dalam dialog tersebut, Rachmat Gobel mengungkapkan bagaimana seharusnya Politik untuk mensejahterakan rakyat. “Untuk membangun Gorontalo kedepan, kita harus menyamakan persepsi kita semua dulu, baik persepsi pikiran maupun hati kita, kalau kita mau maju,” ungkapnya.
Menurutnya, tanpa pemikiran yang sama dan masih terkotak-kotakan dengan warna masing-masing, akan tidak mungkin kesejahteraan rakyat akan tercapai. “Jika kita masih terkotak-kotakan dengan warna masing-masing, mustahil kita bisa membangun kesejahteraan Gorontalo ini kedepan,” lanjut Rachmat.
Bahkan Mantan Menteri Perdagangan Kabinet Kerja Jokowi-JK ini juga menyampaikan harapannya, jika suatu saat dirinya akan maju sebagai anggota DPR-RI, ingin memberikan kontribusi bagi Indonesia dari Gorontalo. “Saya berharap suatu saat bisa menjadikan Gorontalo menjadi lumbung pangan, paling tidak untuk wilayah Indonesia timur. Itu salah satu kontribusi kita kepada NKRI yang kita cintai,” tegasnya.
Dirinya juga menambahkan, jika target Gorontalo sudah bisa menjadi lumbung pangan di Indonesia timur, secara otomatis masalah kemiskinan pasti akan teratasi. “Inilah politik yang harus kita bangun bersama, dan jika saya akan maju dan terpilih sebagai anggota DPR-RI, saya adalah wakil rakyat Gorontalo bukan wakil partai yang mengusung saya. Jadi jangan ada “warna” untuk membangun Gorontalo,” tutupnya. (idj)