Kabupaten Gorontalo, mimoza.tv – Dalam rangka menuntaskan kemiskinan, Pemerintah Kabupaten Gorontalo menggelar Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan, Kamis (9/3), bertempat di Aula Kanotr Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Gorontalo.
Kemiskinan bukanlah hal baru yang terjadi di Indonesia, bahkan di setiap daerah. Dampak-dampak tersebut bisa terjadi bukan hanya dari masing-masing masyarakat saja, namun kemiskinan juga dapat terjadi akibat pengaturan sistem pemerintahan yang tidak benar.
Oleh karena itu, dalam rangka upaya menuntaskan kemiskinan, Pemerintah Kabupaten Gorontalo menggelar Rapat koordinasi yang dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo, Hadijah Tayeb.
Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pembangunan Daerah, Lilian Rahman dalam laporannya mengatakan, rapat koordinasi ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan langkah untuk menuju penanggulangan kemiskinan di daerah Kabupaten Gorontalo.
“Rapat koordinasi yang kita laksanakan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi kita dan langkah kita untuk menuju penanggulangan kemiskinan, dan setelah ini akan ada pertemuan kembali yang akan dipimpin langsung oleh pak Bupati,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo, Hadijah Tayeb yang ditemui usai pertemuan mengungkapkan, untuk tahun ini Pemerintah daerah telah menganggarkan dana untuk penuntasan kemiskinan.ehingga melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh program kemiskinan di setiap SKPD, telah bersinergi dan tepat sasaran.
“Memang pada tahun ini, Pemerintah Daerah melalui Bappeda telah menganggarkan sejumlah dana khususnya untuk pengentasan kemiskinan, yang berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk pendataan. Dan melalui rapat ini, akan dilihat apakah program-program yang direncanakan sudah tepat sasaran dan bisa mengentaskan kemiskinan,” ujar Sekda.
Secara umum presentase penduduk miskin di Kabupaten Gorontalo, dalam kurun waktu 2006-2010 mengalami tren penurunan. Pada tahun 2006 penduduk miskin di Kabupaten Gorontalo mencapai 34,36% dan pada tahun 2016 menurun menjadi 21,05%.