Kota Gorontalo, mimoza.tv – Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Syamsu Qomar Badu menjelaskan alasan pergantian nama kampus tersebut menjadi Universitas BJ Habibie, demi peningkatan dan pengembangan UNG sendiri. Namun begitu, mahasiswa tetap menolak pergantian nama, yang telah diputuskan melalui rapat senat UNG.
Rektor Universitas Negeri Gorontalo Syamsu Qomar Badu, melakukan dialog bersama mahasiswa dan alumni, membahas polemik pergantian nama UNG menjadi Universitas BJ Habibie.
Dalam dialog tersebut, rektor UNG menjelaskan alasan digantinya nama UNG kepada seluruh mahasiswa dan alumni kampus. Dimana pergantian nama ini lebih untuk peningkatan dan pengembangan universitas, yang dulunya bernama IKIP Gorontalo ini.
“Pergantian nama universitas ini juga tidak akan mencedrai, dan merubah sejarah kampus,” kata Syamsu.
Namun meski sudah dijelaskan panjang lebar oleh rektor UNG, para mahasiswa tetap menolak pergantian nama Universitas Negeri Gorontalo, menjadi nama presiden ke tiga Republik Indonesia BJ Habibie.
Mahasiswa yang tidak puas dengan penjelasan dan keputusan dari sang, beramai ramai menandatangani kain putih sebagai bentuk penolakan atas pergantian nama tersebut.
Bahkan mahasiswa mengancam akan melakukan aksi demo besar-besaran, untuk menolak pergantian nama kampus yang didirikan pada 1 September 1963 tersebut. (fzl)