Gorontalo, mimoza.tv – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengancam akan mengambil kebijakan sendiri, jika pengajuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang kedua kalinya di tolak oleh Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI.
Dalam konfrensi pers yang digelar di Aula Rumah Dinas Gubernur, Senin (27/4/2020), Rusli mengungkapkan, dirinya tidak akan ambil pusing dengan segala kebijakan pusat, jika usulan PSBB itu di tolak lagi.
“Jika permohonan kedua ini di tolak, saya akan minta rakyat saya untuk membuat satu sikap, kita bikin aturan sendiri saja. Demi melindungi seluruh rakyat Gorontalo. Tujuan kita adalah melaksanakan semua perintah Presiden untuk memutus rantai penyebaran virus corona,” kata Rusli dihadapan awak media.
Namun saja, jika caranya harus bayak minta izin ini dan itu, kata Rusli sebenarnya hal itu hanya akan membuat bingung Pemerintah Daerah saja.
“Bingung kita semua. Termasuk kemarin pengadaan Alkes yang sangat kita butuhkan. Barangnya ada, harganya sudah deal. Ada pendampingan dari PPKP dan Kejaksaan. Ada masukan lagi, ketika Alkes yang dibutuhkan masuk diatas bulan Mei, tidak bisa dipertanggungjawabkan. Aturan apa ini?,” tegas Rusli.
Dirinya juga meminta kepada Pemerintah pusat untuk tidak menyamakan Gorontalo sama dengan daerah lain di Indonesia.
“Kami kepala daerah termasuk bupati dan wali kota yang lebih tau daerah kami. Jangan generalisir seperti daerah lain. Jangan Cuma baca di berita, di laporan-laporan, kita generalisir semua daerah di Indonesia ini sama,” tandas Rusli.
Sebelumnya, Pemerintah provinsi Gorontalo akan mengajukan permohonan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto.
Namun saja, beberapa hari kemudian pengajuan BSBB itu oleh Menteri kesehatan, tidak disetujui.(luk)