Gorontalo, mimoza.tv – Gubernur Provinsi Gorontalo, Rusli Habibie menyindir penataan kota yang kian hari kian semrawut. Hal itu diungkapkannya saat memberikan sambutan pada Rapat Paripurna HUT Kota Gorontalo ke 291 Tahun 2019 di gedung DPRD Kota Gorontalo, Selasa (19/3/2019).
Kata Rusli, ketika dia berkendaraan mengelilingi pusat kota, dia melihat Ibukota Provinsi Gorontalo ini semakin semrawut.
“Saya ingatkan kepada Pemkot untuk menata kesemrawutan ini. Kita lihat, bentor parkir sembarangan tak beraturan,” kata Rusli pada sambutannya.
Gubernur dua periode ini berharap, agar dalam pengembangan investasi di Kota Gorontalo harus mengajukan syarat lahan parkir agar kendaraan tidak lagi menggunakan bahu jalan saat parkir.
“Perlu bagi Pemkot Gorontalo untuk mengajukan persyaratan bagi investor maupun swasta yang ingin mendirikan hotel, toko, rumah makan, termasuk kafe-kafe. Tempat usaha tersebut harus memiliki lahan parkir,” kata Gubernur Rusli Habibie.
Dirinya berjanji, Pemerintah Provinsi Gorontalo siap berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Gorontalo untuk mengatasi permasalahan ibukota.
“Nantinya pasar akan kita perbaiki, pusat pertokoan atau Kampung Cina akan kita tata dan perbaiki lagi, termasuk infrastruktur jalan. Kita tau bersama, setiap tahun volume kendaraan terus bertambah, tapi coba kita hitung berapa meter (luas) jalan yang bertambah di di Kota Gorontalo,” ujar Rusli.
Pada sambutan itu Rusli berharap, agar Kota Gorontalo bisa fokus terhadap pengembangan daerah sebagai pusat perdagangan, jasa dan pendidikan. Dirinya berjanji Pemerintah Provinsi yang dipimpinnya akan selalu siap sedia mewujudkan itu semua.
Sementara itu diwawancarai terpisah, Walikota Gorontalo, Marten Taha mengungkapkan, apa yang di singgung oleh Gubernur Rusli akan ditindaklanjuti.
“Kalaupun kita akui ada berbagai keberhasilan yang telah kita peroleh, tapi kita juga paham benar belum semua harapan dan dambaan masyarakat ini dapat kita wujudkan dalam lima tahun,” kata Marten saat diwawancarai awak media.
Lanjut dia, untuk itu kedepan di periode kedua kepemimpinanya, banyak hal yang akan dilakukan, termasuk pembenahan dan penataan Kota Gorontalo.
“Apa yang disampaikan pak Gubernur itu benar. Sehingga kedepannya penataan kota ini menjadi sebuah keharusan. Terutama masalah parkir, usaha-usaha mikro kecil, termasuk kafe-kafe juga. Setiap tempat usaha itu minimal ada 30 persen untuk lahan parkir. Ini sudah kami jalankan melalui pelayanan terpadu perijinan satu atap.
Pada kesempatan itu Walikota Marten menghimbau warga masyarakat agar tidak menggunakan tepian jalan termasuk trotoar sebagai tempat parkir.
“Soal pedestrian kedepannya juga kita akan lebih tegas dalam aturan. Tidak boleh lagi menggunakan pedestrian sebagai tempat usaha. Sebab itu kan diperuntukan bagi pejalan kaki,” tutur Marten.
Untuk kendaraan bentor, Marten mengatakan akan ada sangsi tegas bagi pengendara bentor yang parkir sembarangan.
“Semua kita akan atur dalam Perda. Ada ganjaran bagi kendaraan yang parkir sembarangan. Entah itu kita gembok atau di gembos bannya. Selama ini kan kita persuasif, karena ganjaran gembok dan gembos itu belum ada payung hukumnya dalam Perda yang sudah ada,” tegas Marten.
Dirinya berjanji, pada periode kepemimpinanya yang kedua, serta DPRD Kota Gorontalo yang baru nanti, hal tersebut bakal terwujud.(luk)