Gorontalo, mimoza.tv – Tangan Abdul Razak Suleman terlihat cekatan merapikan aneka produk kerajinan yang menghiasi stand Lapas Pohuwato. Ia dan beberapa rekannya ikut serta dalam Legal Expo yang di gelar di halaman Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan HAM, Senin (22/10/2018).
Kepada wartawan mimoza.tv, pria yang akrap di sapa Razak ini menunjukkan Cocopeat++, produk kerajinan tangan warga binaan Lapas Pohuwato yang kini sedang naik daun.
“Cocopeat ++ ini merupakan media tanam jaman now, dengan padauan Cocopeat, pupuk kompos dan pupuk kandang. Produk ini 100 persen hasil karya warga binaan kami di Lapas Pohuwato,” jelas Razak.
Kata dia, awal mula produksi Cocopiet ++ ini pada tahun 2016, waktu itu hanya di kemas menggunakan karung. Namun seiring waktu, dengan kehadiran mesin press, kemasannya di percantik.
Rajak juga menjelaskan, media tanam organik ini memiliki kualitas tak kalah dengan tanah. Cocopeat adalah media tanam yang dibuat dari sabut kelapa. Oleh karena itu, banyak manfaat yang bisa didapat dengan menggunakannya.
Lanjut dia, produk ini sangat cocok bagi warga perkotaan yang gemar menanam tapi kesulitan dalam mendapatkan tanah. Bahkan mereka yang hamper tidak punya waktu mengurus tanaman.
“Ini bisa digunakan atau di campur bersama tanah, atau berdiri sendiri. Cocopeat++ juga banyak dipilih sebagai pengganti tanah. Cocopeat memiliki sifat mudah menyerap dan menyimpan air, sehingga tidak di sirami selama satu minggu, tanamannya tidak mati atau layu,” tutur Kepala Sub Seksi Pembinaan di Lapas Pohuwato ini.
Selain itu, media tanam ini juga memiliki pori-pori, yang memudahkan pertukaran udara, dan masuknya sinar matahari.
Untuk produksi, lapas Pohuwato yang berani memproklamirkan diri sebagai Lapas Industri Modern Indonesia ini, dalam sebulan bisa memproduksi empat sampai lima ton Cocopeat++.
“Bahkan untuk permintaan lebih, kami bisa memproduksinya sampai 14 ton dalam satu bulan,” tandas Razak.
Dirinya mengatakan juga, bulan Oktober ini sudah ada permintaan dari Busan, Korea, China, dan beberapa negara di Asia.
Sementara itu, Kepala Lapas Pohuwato Rusdedi mengatakan, produk ini jadi kebanggaan bersama, khususnya masyarakat gorontalo.
“Tinggal bagaimana caranya Pemerintah Daerah kita menjadikan ini sebagai produk yang bisa mendatangkan devisa bagi negara. Dan hal yang membanggakan kami juga, saat mengikuti pameran di Kementerian Perindustrian Dan Perdagangan Tahun ini, produk ini menjadi juara satu kategoro kerajinan tangan terunik,” pungkas Rusdedi.