Malam itu suasana kota metropolitan sedang mendung, nampak langit tak ada rembulan, curah hujan yang derasmembuat suasana malam itusemakin dingin, menyengatkan tubuh sosok seorang perempuan yang saat itu sedang meronta kesakitan ditambah dengan dentuman petir, suasana ramai ibukota malam itu seakan jauh dari hiruk pikuk keramaian, kondisi yang tadinya riang gembira tiba-tiba saja terdiam. Nampak seorang perempuan sedang konstraksi yang tak tertahankan. Suasana yang sangat dingin malam itu sepertinya tak terasa oleh sosok wanita yang berparas cantik itu,sedikit demi sedikit ia berteriak dan membuka jaketnya yang malam itu menutupi tubuhnya dari cuaca dingin.
Rumah yang megah di kompleks Villa Kelapa Dua Blok D8 No.18 Kebon Jeruk Jakarta Barat nampak lengang, tangisan bayi tiba- tiba membuat suasana yang sunyi itu berubah bahagia.Sang bayi yang lahir 4 Januari 1987 itu ternyata seorang bayi laki–laki yang tampan dan lucu terlahir dari pasangan Drs. Roem Kono dan Letty Novianti Kalla.
Kedua orang tuanya, terutama sang bunda begitu senang atas kelahiran bayinya, bayi yang tampan dan rupawan itu diberi nama Ryan, Nama lengkapnya Ryan Fachrisan Kono. Kelahiran anak laki–laki itu membuat rumah tangga pasangan Roem Kono dan LettyNovianti Kalla sempurna, sebab sang kakak Miranti Amalia PrimasariKono sangat mendambakan kelahiran adik laki–laki yang tampan dan cerdas. Seiring berjalan waktu, Ryan kecil yang hidup dengan kedua orang tuanya ini, terus tumbuh menjadi anak yang cerdas danpenuh ceria. Ia menghadapi hari-harinya dengan penuh kebahagiaan, bermain dan bersenda gurau dengan teman sebayanya.
Bagi sang bunda yang berdarah Gorontalo – Sunda, kelahiran Ryan Kono ditengah keluarga adalah suatu anugerah yang teramat besar, sebab dalam adat istiadat Gorontalo kelahiran anak lelaki itu bagai mutiara yang harus dijaga.
Ryan Kono semasa kecil ia sangat disayangi oleh kedua orang tuanya, terutama sang bundanya. Ia sangat dimanjakan oleh ibunya karena ia merupakan anak bungsu ditengah keluarganya.Ryan termasuk anak yang penurut, ia menjadikan orang tuanya sebagai panutan dalam hidupnya. Nilai–nilai akhlak al-karimahyang diajarkan oleh kedua orang tuanya, nasehat inilah yang selalu diingat dan diterapkan dalam setiap jejak perjalanan kehidupan Ryan Kono semasa kecil.
Semenjak kecil Ryan memang telah didoakan oleh orang tuanya, kelak akan menjadi pemimpin di masa yang akan datang. Nama yang dinobatkan pada dirinya itu merupakan doa baginya. Nama Ryan berakar dari bahasa Irlandia yang berarti raja dan dalam bahasa jawa Ryan artinya sosok yang penuh keteguhan dan bijaksana, sementara dalam bahasa Bugis Ryan berarti raja yang berbakat. Dan Kono sebagai silsilah keluarga besar pejuang,pemberian marga yang diturunkan dari nama belakang ayahnya. Roem Kono merupakan salah satu tokoh pejuang atas lahirnya Propinsi Gorontalo. Dalam catatan Presidium Nasional Pembentukan Propinsi Gorontalo (Presnas P2G) Roem Kono adalah salah satu Anggota Dewan Kehormatan.
Cita – citanya saat kecil ia inginmengikuti jejak sang ayah yang berprofesi sebagai pengusahasukses. Karena ingin mengapai cita–citanya,Ryan harus rela berpisah dengan orang tuanya,ia pun melanjutkan studinyadi negeri Kangaroo tepatnya di Curtin University Perth Australia, ia memilih jurusan Komunikasi Bisnis, yang sebelumnya ijazah Royal Melboume Institute Of Technology telah berhasil diraihnya.
Ryan menjadi salah satu siswa yang cerdas, karena berhasi l lulus dalam program seleksi di sekolahnya saat itu. Tinggal di negeri Kangaroo tentu membuat Ryan harus beradaptasi dengan budaya dan iklim yang ada.
Menjaga kehormatan dan jati diri sebagai Warga Negara Indonesia,khususnya sebagai orangGorontalo, tentu membuat Ryan harus tekun belajar dan harus siap dengan kondisi apapun. Berpisah dengan orang tua disaat umur masih terbilang muda tentu tak banyak dialami orang sebayanya.
Kisahnya yang pernah menjadi pramusaji disebuah restoran dan menjadi kuli di bengkel yang banyak diceritakan oleh sahabat-sahabatnya di forum-forum seminar wirausaha muda. Hal ini membuat semua orang tercengang, sebab Ryan adalah anak yang terlahir dari keluarga yang serba berkecukupan dan tentu dalam pikiran publik,Ryan pasti tak akan hidup susah. Perjuangan dan kerja kerasnya itu tak sia-sia, ia dapat menyelesaikan studinya dan bergelar Bachelor Of Commmerce(B.Com) dengan predikat baik.
Seorang pengusaha harus memiliki visi yang jauh kedepan, hampir sebagian besar orang memimpikan menjadi seorang pebisnis besar dan sukses, tapi hanya sebagian kecil yang benar-benar hidup menjalani mimpinya tersebut, hal ini alasannya sangat sederhana, merintis dan mengelola usaha sendiri tidak semudah yang di bayangkan, selain harus memiliki mental sekuat baja, ia juga harus memiliki integritas dalam dirinya.Jikalau tak memilikinya, maka jangan berharap banyak, pastinya bisa saja patah dan gulung tikar di tengah jalan. Itulah yang dialami oleh beberapa pengusaha yang banyak diberitakan di laman media, baik itu media elektronik maupun media cetak.
Memilih sebagai pengusaha telah menjadi jalan yang dipilih Ryan Kono. Dengan berbekal pengetahuan dan pengalamannya di negeri Kangaroo, RyanKono membuka sebuah usaha yang bergerak dibidang konsultan, dengan nama perusahaan PT. IntiRoom.[3]
Jiwa leadershipnya mulai terasa disaat ia merintis usahanya.Ada banyak perusahaan yang berskala nasional dan multinasional maju di bawah binaannya. Tak hanya itu saat dia dipercaya menjabat Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Provinsi Gorontalo, ada banyak unit usaha mikro dan usaha mikro kecil menegah yang sukses atas bimbingan dan binaannya, selama ia memimpin HIPMI Provinsi Gorontalo pada periode 2014–2017. Tak banyak pengusaha yang sukses membangun usahanya juga sukses berorganisasi.
Ryan Kono mampu membuktikan eksistensi generasi millenial dahsyat di zamannya, ia juga generasi yang mampu melakukan lompatan kesuksesan, prestasinya melampui generasi di eranya. Dia tak sekedar generasi millenial belaka, namun generasi millenial dahsyat pada era dan zamannya.
Ryan Fachrisan Kono juga sering tampil diberbagai forum seminar untuk memotivasi para millenial dapat berkontribusi positif dalam mengawal pembangunan baik secara nasional maupun di daerah. Ia juga dalam mendampingi Marten Taha dalam setiap kegiatan pemerintahan terus memberi warna baru yang menggambarkan kepemimpinan anak muda yang progresif.