Gorontalo, mimoza.tv – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 15 orang meninggal dunia akibat longsor di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada 31 Desember 2018.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan longsor terjadi di saat intensitas curah hujan di wilayah tersebut terpantau ringan.
” Saat kejadian, hujan ringan 16,7 mm per hari,” ujar Sutopo di gedung BNPB, Jakarta, Rabu,(2/1/2019).
Selain intensitas hujan, longsor juga disebabkan karena lereng Kampung Cimapag yang sudah beralih fungsi. Lereng tersebut seharusnya memiliki pepohonan dengan akar yang kuat, namun oleh warga lereng itu dimanfaatkan sebagai sawah.
” Penyebab hujan, kemudian kemiringan lereng, dan terjal lebih dari 30 persen. Tanah bersifat poros artinya mudah menyerap air. Gembur mudah sekali longsor,” ucap dia.
Total, panjang longsoran dari hulu ke hilir sepanjang 800 meter dengan daerah landaan sebesar 8 hektar.
” Tebalnya beda-beda, ada yang tipis dan tebal 10 meter,” ucap dia.
Sutopo menuturkan, hingga Selasa, 1 Januari 2019, ada empat kali longsor susulan dengan intensitas lebih rendah.(luk)