Gorontalo, mimoza.tv – Meski sepintas menjijikan, cacing tanah menjadi salah satu hewan yang kaya akan manfaat. Tidak hanya menyuburkan tanah, sejak jaman dahulu sebagian negara di benua Asia memanfaatkan cacing yang bisa diolah untuk dijadikan obat-obatan.
Seperti yang dilakukan oleh I Wayan Badan (47). Petani dari Yeh Mampeh, Kintamani, Bangli, Bali ini sudah melakukan budidaya cacing di taman organik yang dikelolanya sejak 1998 silam.
Badan punya sebuah ruangan khusus untuk memelihara cacing dengan ragam manfaat untuk kesehatan dan pertanian. Ruangan tersebut diisi berbagai kotoran ternak seperti sapi, maupun kotoran ayam.
Dirinya menuturkan, cacing ini termasuk untuk olahan obat penyakit tifus dan jika dikonsumsi untuk sembuhkan berbagai penyakit seperti asma, demam berdarah, sakit kuning, hipertensi.
Cacing yang dibudidayakan tersebut kata dia seperti dikutip dari JPNN.com, mengandung protein tinggi yang baik bagi kesehatan.
Badan mengaku, wisatawan domestik maupun luar negeri sering datang untuk ke tempatnya untuk mencoba langsung jus cacing yang sudah diolah dengan buah-buahan seperti buah naga, murbey, mangga yang dicampur dengan madu. Bahkan ada juga wisatawan yang mengkonsumsi langsung cacing yang ia budidayakan tersebut.
“Ada wisatawan Jepang datang hanya untuk makan cacingnya. Setelah kami bersihkan dimakan gitu aja tidak pakai apa-apa,” imbuh Badan.
Badan menjual per botol jus cacing berkisar harga Rp 35 ribu. Sementara untuk harga cacingnya sendiri kata dia, dipatok dengan harga Rp 150 ribu per Kilogram.
Selain itu Lanjut Badan, dirinya sering menerima pesanan jus botol yang dipesan dari pelanggannya di Kota Denpasar. Bahkan para sopir truk juga mendatangi kediamannya untuk membeli jus cacing.
“Jus ini dipercaya untuk menambah stamina saat bekerja. Bahkan saya juga sering makan cacingnya saja untuk kesehatan dan stamina,” pungkas Badan.(luk)