Gorontalo, mimoza.tv – Cuaca buruk yang melanda di hampir seluruh wilayah Indonesia saat ini patut diwaspadai. Seperti kejadian pada Minggu (12/1/2020), lima orang yang tengah berwisata di Pantai Wisata Botutunuo, Desa Botutonuo Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bonebolango, sekitar jam 16.20 WITA, dikabarkan terseret ombak.
Berdasarkan keterangan dari Ismail Marali, nelayan di desa tersebut, bahwa pada saat terjadi ombak tinggi di pantai wisata Botutonuo tepatnya di Lorong 6, ke lima orang korban sedang berenang dengan menggunakan pelampung dari ban dalam, kemudian datanglah ombak besar dan menyeret ke lima orang tersebut sekitar 40 – 50 meter dari tempat mereka berenang.
“Begitu melihat kejadian, secara spontan saya dan beberapa warga melakukan pertolongan. Kita berenang dengan menggunakan pelampung dari ban dalam,” kata Ismail, seperti dikutip dari rilis Humas Kantor SAR Gorontalo.
Lanjut dia, sementara melakukan upaya pertolongan, beberapa warga lainnya melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Polsek Kabila Bone dan Basarnas.
“Alhamdulillah mereka berhasil diselamatkan, dan kita bawa ke rumah salah satu warga,” jelas Ismail.
Adapun nama ke lima korban tersebut adalah, Rika Ismail (20) Mahasiswi Poltekes Kota Gorontalo, alamat Desa Huntu Barat, Kecamatan Tapa. Wahyuni Dengo (19), Mahasiswi UNG Kota Gorontalo, alamat Desa Toluwaya, Kecamatan Tapa. Cindi R Antu (15), Siswi SMA 1 Tapa Kelas X, Alamat Desa Talulobutu Kecamatan Tapa. Lutfia Dengo (16), Siswi SMK 1 Bulango Selatan Kelas X, alamat Desa Huntu Barat Kecamatan Tapa, dan Zulfa Dengo (18), Mahasiswi IAIN Sultan Amai Kota Gorontalo, alamat Desa Huntu Barat Kec. Tapa Kabupaten Bone Bolango.
Saat dikonfirmasi, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KanSAR) Gorontalo Djefri D.T Mewo membenarkan kejadian tersebut.
Dirinya pun menghimbau warga untuk waspada dan berhati hati.
“Dalam keadaan cuaca seperti ini kami menghimbau masyarakat, terutama yang beraktifitas di daerah pantai, untuk senantiasa berhati hati dan waspada. Tidak memaksakan diri apabila vuaca nuruk,” ungkap Djefri.
Dirinya juga meminta warga untuk segera melaporkan kejadian kepada pihaknya, maupun kepada aparat lainnya.(luk)