Kota Gorontalo, mimoza.tv – Geliat sepak bola Gorontalo semakin menurun pasca klub kesayangan warga Gorontalo, Persigo pindah markas ke Jawa, tepatnya di Kabupaten Lumajang. Pun begitu dengan faktor lainnya seperti sepinya turnamen dan pembinaan bibit muda yang juga semakin menurun.
Hal ini menjadi pembahasan saat silaturahmi penikmat sepakbola Gorontalo dengan Yunus Nusi, putra asli Gorontalo yang saat ini duduk sebagai salah satu anggota Komite Eksekutif PSSI Pusat dan juga ketua Asprov PSSI kalimantan Timur, Sabtu malam (25/3), bertempat di salah satu kafe yang ada di Kota Gorontalo.
Turut hadir juga dalam pertemuan silaturhami yang berlangsung akrab ini, diantaranya Yakob Tangahu selaku Ketua Asprov PSSI Gorontalo, serta pengurus PSSI dan pengurus Persigo, seperti Adhi Pala, Avent Hinelo, Alan Wungguli, dan para penggiat dan penikmat sepakbola Gorontalo lainnya.
Memanfaatkan kesempatan bertatap muka langsung dengan pengurus PSSI Pusat, para penggiat sepakbola Gorontalo ini mencurahkan isi hati mereka terkait suka duka dunia sepkabola Gorontalo. Dimana salah satunya menyentil soal anggaran yang diberikan oleh pemerintah melalui APBD, yang menurut mereka terlalu sedikit apalagi harus berbagi dengan cabang olah raga lainnya.
Avent Hinelo, pengurus Persigo sebelum pindah ke Jawa bahkan mengungkapkan kesulitannya saat ia memegang klub kebanggaan warga Gorontalo tersebut. Dimana kesulitan yang sering dialami terkait finansial klub, Sehingga ia memutuskan untuk meminjamkan “Laskar Lahilote” ke salah satu klub di Jawa, Semeru FC.
Adi Pala juga turut angkat bicara dalam pertemuan ini. Mantan Sekretaris PSSI gorontalo ini bahkan mengusulkan, salah satu langkah untuk mengembalikan Persigo ke Gorontalo adalah memanfaatkan momen yang ada, seperti Pilwako mendatang. “Saat ini kita tidak perlu malu untuk memanfaatkan momen yang ada, kebetulan tahun depan ada Pilwako apa salahnya jika PSSI dan pengiat bola memajukan figur yang gila bola untuk maju. Agar Persigo dan sepakbola Gorontalo bisa bangkit kembali,” ujar Adi Pala.
Adi Pala juga menambahkan, di struktur pengurus PSSI ada beberapa nama yang mungkin bisa diusulkan untuk maju. “Kan di kepengurusan PSSI dan penggiat bola ada nama-nama yang bisa diusulkan nanti, seperti Yakob tangahu atau mungkin Yunus Nusi jika beliau berkenan kembali dari Kaltim ke Gorontalo,” lanjutnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum Asprov PSSI Gorontalo, Alan Wungguli, mengusulkan untuk meminta bantuan dari PSSI pusat agar tim yang lolos kompetisi ditingkat nasional bisa dibantu, seperti konsumsi dan penginapan agar beban PSSI yang ada di daerah bisa menjadi lebih ringan. “Untuk kompetisi berikut ditingkat nasional nanti, kita berharap PSSI bisa membantu tim-tim daerah yang lolos, minimal masalah penginapan dan makanan. Karena untuk berharap dari pemerintah juga tidak mungkin, dengan anggaran APBD yang dikucurkan untuk semua cabang olah raga,” ungkap Alan.