Gorontalo, mimoza.tv – Sejak pisah dari Sulawesi Utara 24 tahun silam atau pada tahun 2000, kemiskinan masih menjadi momok bagi Gorontalo. Hal itu disampaikan oleh Ketua DPW Partai Nasdem Gorontalo, Rachmat Gobel, saat kampanye di Bone Pesisir, Kabupaten Bone Bolango, Ahad (28/1/2024).
Dihadapan ribuan simpatisan Gobel kembali mengingatkan bahwa sejak Gorontalo menjadi provinsi pada tahun 2000 hingga saat ini, ternyata Gorontalo tetap menjadi provinsi termiskin kelima di Indonesia. Ini berarti secara proporsi, masyarakat Gorontalo lebih banyak yang miskin dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia.
“Ini menunjukkan Gorontalo salah urus,” katanya.
Untuk itu ia menegaskan bahwa cara terbaik untuk mengurangi jumlah orang miskin adalah dengan menciptakan lapangan kerja dan membuka kesempatan berusaha seluas-seluasnya.
“Harus ada pemihakan anggaran yang disesuaikan dengan kondisi masyarakatnya. Masyarakat Gorontalo paling banyak menjadi petani dan nelayan. Jadi ke arah itu anggaran diberikan. Harus ada pemihakan kepada petani dan nelayan,” katanya.
Karena itu, Gobel mengaku heran dengan pendapat seorang pemimpin Gorontalo yang menyatakan bahwa bansos dan sembako adalah solusi untuk mengurangi kemiskinan.
“Bansos dan sembako itu bukan solusi untuk mengatasi kemiskinan. Tapi semacam obat pereda sakit, bukan mengobati penyakitnya. Jadi bansos dan sembako itu bersifat darurat dan sementara. Sedangkan solusi terbaik adalah dengan menciptakan lapangan kerja dan membuka kesempatan berusaha seluas-luasnya kepada UMKM,” katanya.
Sebagai seorang yang berlatar belakang sebagai pengusaha, kata Gobel, ia menginvestasikan dana Rp 1,4 triliun di Gorontalo Utara untuk membangun pelabuhan internasional dan kawasan ekonomi khusus pangan.
“Ini akan menarik investasi tambahan sekitar Rp 5 triliun dan menciptakan lapangan kerja hingga 100 ribu dari hulu hingga hilir serta membuka kesempatan berusaha bagi pelaku UMKM untuk menopang industri pangan tersebut,” katanya. Untuk itu, ia berharap Provinsi Gorontalo akan menjadi salah satu provinsi termakmur di Indonesia. (rls/luk)