Gorontalo, mimoza.tv – Nama Hamim Pou di gadang-gadang sebagai Calon Gubernur Gorontalo pada Pilkada 2024. Hal itu terungkap setelah jajaran Pengurus DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar bersilaturahmi kebangsaan dengan jajaran Partai NasDem Provinsi Gorontalo di Gedung Graha Ibu, Kantor DPW Partai Nasional Demokrat (NasDem)Gorontalo, Minggu (23/5/2021).
Ketua DPW PKS Gorontalo, Adnan Entengo mengatakan keyakinan partainya untuk menggandeng NasDem pada Pilgub 2024 mendatang sudah terjalin erat dan kemungkinan besar akan terjadi. Hal itu kata dia berkaca dari perhelatan Pilkada di Kabupaten Gorontalo tahun 2020.
“Yang namanya politik ini dinamikanya sangat terbuka. Tidak ada sesuatu yang mutlak, dan kemungkinan-kemungkinan itu bisa terjadi,” ucapnya saat diwawancaraqi awak media.
Segala kemungkinan yang bisa saja terjadi itu lanjut dia ditentukan dengan komunikasi-komunikasi yang akan dibangun pasca silaturahmi kebangsaan yang telah dibahas.
“Tadi sudah digagas dan sudah muncul didalam forum. Kami PKS dan Nasdem karena sudah pengamalan Pilkada kemarin, tentunya sangat terbuka peluang untuk terjadi. Ke dua partai ini juga saya rasa punya tanggung jawab yang sama untuk mendorong menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Gorontalo.
Soal Figur yang akan didorong pada perhelatan Pilgub 2024 mendatang, Adnan Entengo mejelaskan, sejauh ini Nama Hamim Pou masuk dalam bidikan partainya untuk didukung dan dimenangkan.
Sementara untuk koalisi pada momentum politik tahun 2024 nanti, Ketua DPW Nasdem Gorontalo, Hamim Pou, menyampaikan, koalisi yang bisa terjadi itu tak lain untuk perubahan-perubahan mendasar yang tujuannya untuk memajukan Provinsi Gorontalo sendiri.
“Kita mau akselerasi. Kami yakin akan lebih cepat karena kami mau cepat belajar. Jadi kalau NasDem dan PKS ini Insya Allah berlanjut ke koalisi, maka kami akan melakukan perubahan-perubah mendasar di Gorontalo. Kami memiliki keyakinan seperti itu,” Tutup Hamim.
Politik itu sendiri kata Hamim sangat dinamis. Namun semua itu jika dilandasi dengan niat baik, kesungguhan dan kejujuran, maka koalisi ini akan terus terawat.
“NasDem ini identik dengan politik tanpa mahar. Kalau PKS adalah dakwah melalui partai. Ini sebenarnya sama, hanya narasi saja yang berbeda. Nilai-nilai kita sama, kepemihakan ke rakyat itu yang harus kita dahulukan,” tutup Hamim.(luk)