Gorontalo, mimoza.tv – Musibah kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tanggerang yang menghanguskan seluruh Blok C2 pada Rabu (8/9/2021), menaruh duka cita dan simpati yang mendalam bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas II A Gorontalo.
Wujud empati dan rasa kepedulian sesama itu, WBP dan petugas Lapas Kelas IIA Gorontalo menggelar Salat Jumat yang dilanjutkan dengan Salat Gaib, serta mendoakan warga binaan yang meninggal dalam tragedi tersebut.
“Sebagai sesama warga binaan, siapapun dia, ketika terkena musibah maka kami turut merasakan kesedihan yang mendalam dan terpanggil secara spontan untuk memanjatkan doa kepada Ilahi Rabbi. Karena terpisahkan jarak, maka hanya doa serta Salat Gaib yang dapat kami lakukan dan panjatkan,” kata Anco Daud, salah satu WBP Lapas Gorontalo yang juga bertindak sebagai imam di Salat Gaib.
Baik dirinya maupun warga binaan lainnya juga turut mendoakan keluarga korban senantiasa diberi ketabahan dalam menghadapi cobaan.
Di tempat yang sama juga, Iskandar Katili selaku Ketua Umum Takmirul Mesjid Lapas Kelas IIA Gorontalo, menambahkan, musibah dan ujian hidup bagaikan dua keping mata uang yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Tinggal seberapa kuat kata dia, umat manusia sabar dalam menghadapi musibah dan ujian hidup tersebut.
“Termasuk musibah dan ujian hidup yang saat ini di alami oleh keluarga besar Lapas Tangerang dan Keluarga korban dari WBP tersebut. Selamat jalan para pendosa yang menuju jalan taubat. Semoga kalian diwafatkan dalam keadaan khusnul khatimah. Semoga Allah SWT senantiasa membalas segala bentuk kebaikan kalian dan menjadi ahli surga. Dan bagi para keluarga korban, percayalah bahwa Allah SWT lebih menyayangi mereka para korban, semoga diberikan kesabaran dan ketabahan,” pinta Iskandar dalam doanya.
Hingga saat ini korban seluruh WBP di Lapas Tanggerang yang meninggal dunia mencapai 44 orang. Ada 8 orang masih mengalami perawatan luka berat, sementara 72 orang mengalami luka ringan.
Penulis: Lukman