Gorontalo, mimoza.tv – Koordinator Gorontalo Corruption Watch, Deswerd Zougira, mengungkapkan dugaan kuat adanya praktik nepotisme dalam pengangkatan sejumlah pejabat di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) oleh Rektor Edward Wolok. Deswerd menegaskan bahwa rendahnya sistem kontrol di kampus memicu keberlangsungan nepotisme tanpa hambatan.
Dalam sorotan tajam, Deswerd mengatakan bahwa orang-orang penjaga nilai di UNG tampaknya telah diam, dan kritik terhadap praktik tersebut semakin meredup. “Sudah tidak ada lagi yang peduli,” ujar Deswerd.
Dalam langkah berikutnya, Deswerd berjanji akan mengirim surat kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk meminta evaluasi lebih lanjut terhadap kasus ini. “Ini tidak boleh dibiarkan, harus disampaikan ke menteri,” tegasnya.
Rahasia di balik layar kampus UNG terkuak ketika Rektor Edward Wolok diduga membangun dinasti keluarga dengan julukan “Unggul dan Berdaya Saing.” Pada Desember, Eduard menunjuk istri tuanya, Ceci Karim, sebagai Dekan Fakultas Kedokteran tanpa proses pemilihan yang sesuai dengan regulasi.
Langkah kontroversial Rektor UNG tidak berhenti di situ. Kakak iparnya, Wenny Dungga, diangkat sebagai Dekan Fakultas Hukum dalam sebuah proses pemilihan yang diduga cacat hukum. Deswerd menyebut bahwa proses pemilihan hanya diikuti oleh Wenny, memicu pertanyaan serius terkait integritas pemilihan.
Keputusan yang menuai kritik juga termasuk pengangkatan kakak Rektor, Tineke Wolok, sebagai Kepala Badan Pengelola Usaha UNG. Jabatan ini biasanya diisi oleh pegawai administrasi, bukan seorang dosen.
Redaksi telah berusaha menghubungi Rektor UNG, Edward Wolok, untuk mendapatkan tanggapan. Namun, hingga berita ini tayang, pesan konfirmasi tersebut tidak di balas.
Penulis: Lukman